Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai anggota dewan masih bisa hidup nyaman dengan mengandalkan duit tunjangan yang ada sekarang ini. Meski sudah dua periode tunjangan tidak mengalami kenaikan, usulan kenaikan tunjangan belum dianggap sebagai urgensi yang perlu direalisasikan.
"Saya kira ini situasinya tidak tepat, dalam kondisi situasi ekonomi sempoyongan, rakyat miskin bertambah, pengangguran meningkat, ini kemudian pejabat negara yang sebenarnya wakil rakyat seperti menghiraukan penderitaan rakyat. Gerindra meminta agar ini ditunda dulu," ujar Muzani di Gedung DPR, kemarin.
Sekretaris Jenderal partai besutan Prabowo Subianto itu mencatat besaran tunjangan pada setiap komponen yang diajukan mencapai pada kisaran Rp 4-5 juta per orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Muzani apabila dikonversikan dengan nilai kenaikan barang dan jasa akibat fluktusasi, usulan itu dianggap masih terbilang wajar.
Namun kondisi perekonomian dan urgensi kebutuhan rakyat saat ini jauh lebih penting ketimbang urusan tunjangan para wakil rakyat.
"Sampai-sampai akibat sempoyongan ekonomi, beban berat rakyat menusuk sampai gedung ini," ujar Muzani. (Baca:
Fahri Hamzah Tak Pantas Bandingkan Duit DPR dengan Pemerintah)
Wakil Ketua DPR Fadli Zon pun menganggap usulan tunjangan anggota dewan masih relevan untuk direalisasikan. Dengan catatan, kenaikan tunjangan itu ditunjang oleh pertimbangan yang realistis.
"Saya kira ini masih masuk akal. Kalau dananya ada ya silahkan, tapi kalau uangnya tidak ada dan tidak perlu ditambah ya tidak masalah," kata Fadli yang juga dari Gerindra itu.
Senada dengan Muzani, Direktur Eksekutif Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menilai tunjangan DPR sangat tidak layak untuk dinaikan di tengah situasi bangsa, utamanya perekonomian, yang serba sulit saat ini. (Baca:
Wiranto: Banyak Urusan Lebih Penting Ketimbang Tunjangan DPR)
“Harusnya mereka (DPR) itu ikut prihatin, kencangkan ikat pinggang, berhemat, bukan malah minta tunjangannya dinaikan,” kata Sebastian sembari menyindir prestasi DPR yang sejauh ini sangat minim.
(obs)