Tembakan di kantor Kementerian ESDM Bukan oleh Sniper

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 17 Sep 2015 13:55 WIB
Kapolda Metro Jaya menyebut, selongsong peluru berukuran 9 milimeter biasa digunakan di senapan laras pendek atau juga pistol.
Ilustrasi. (Thinkstock/Gsagi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Metro Jaya hingga kini masih terus melakukan penyelidikan atas penembakan yang terjadi di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang terjadi sepekan lalu.

Polda Metro Jaya sejauh ini baru berhasil menentukan bahwa amunisi yang digunakan untuk menembak adalah peluru dengan kaliber 9 milimeter.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan bahwa fakta tersebut didapat setelah selongsong peluru yang ditemukan di lokasi dianalisa balistik oleh Pusat Laboratorium Forensik Polri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya 9 mm dan itu bisa digunakan oleh senapan (laras) pendek atau juga pistol," kata Tito saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9).

Tito menambahkan, dengan peluru kaliber seperti itu pelaku bisa menembakkan dari jarak dekat ataupun jauh. Bahkan dugaan yang muncul bahwa tembakan dilakukan dari jarak 40 meter bisa saja terjadi.

Namun begitu, Tito mengatakan penyidik masih terus mendalami kemungkinan lain. Dia hanya menegaskan bahwa tembakan tidak dilakukan dengan senjata jenis sniper.

"Tidak menggunakan sniper, kalibernya terlalu kecil untuk menggunakan sniper. Tapi bisa saja menembak dari jarak itu (40 m)," kata Tito.

Dia mengatakan saat ini penyidik menggunakan dua cara untuk menemukan pelaku penembakan di kantor ESDM, yaitu cara induktif dan deduktif.

Cara induktif, yang sudah dilakukan, adalah meneliti tempat kejadian perkara, menemukan jenis tembakan, serta jenis peluru yang digunakan. Sementara cara deduktif adalah motif yang dilakukan oleh para pelaku.

"Ada kaitannya dengan kementerian tidak, siapa yang berkaitan, atau bisa saja karena kecelakaan," ujar Tito.

Sebelumnya penembakan gedung lantai 4 pada Kamis siang (10/9) terjadi di ruangan salah satu staf khusus menteri ESDM, Widyawan Wiraatmaja. Namun ruangan itu sedang kosong saat kejadian. Sementara, Menteri Sudirman Said dan anggotanya menggelar rapat di ruangan yang tak jauh dari tempat kejadian. Penembakan terjadi sebelum rapat. (meg/meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER