Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 42 penumpang menjadi korban dari tabrakan antara dua communter line yang terjadi di Stasiun Juanda. Beruntung, tidak ada dari 42 orang tersebut yang kehilangan nyawa dan hanya menderita luka-luka.
Dari 42 korban luka yang ada di lokasi, 28 orang sudah dilarikan ke tiga rumah sakit terdekat, termasuk masinis dari salah satu commuter line yang sempat terjepit. Masinis bernama Gustian tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Tarakan.
"Berdasarkan laporan ada 28 korban di tiga rumah sakit, untuk masinis ada di RSPAD Tarakan," ujar Direktur Utama PT KAI Commuter Jabotabek M. Fadhil saat menggelar jumpa pers di Stasiun Juanda, Rabu (23/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga rumah sakit yang dimaksud Fadhil, selain RSPAD, adalah RS Husada dan RS Ciptomangunkusumo (RSCM). Sementara itu untuk biaya perawatan para korban Fadhil menegaskan bahwa semuanya akan ditanggung oleh PT KCJ.
"Sepenuhnya biaya pengobatan akan ditanggung oleh kami," kata Fadhil.
Terkait dengan evakuasi dua commuter line yang mengalami tabrakan, kereta 1156 dan 1154, Fadhil menargetkan agar semua bisa selesai malam ini. Evakuasi cepat diusahakan agar besok pagi lalu lintas kereta bisa kembali normal.
"Evakuasi kereta ini akan kami upayakan tengah malam atau sekitar pukul 02.00 WIB bisa selesai, sehingga jalur hulu dan hilir bisa normal dan kita harapkan besok pagi perjalanan kereta bisa normal," ujarnya.
Untuk sementara waktu, seluruh kereta dengan rute Bogor-Jakarta Kota harus tertahan di Manggarai. Bukan hanya rute Bogor-Jakarta Kota, kereta dengan rute Bekasi-Jakarta Kota pun harus berhenti di Stasiun Manggarai.
Sementara untuk rute ke arah Tanah Abang dan Serpong, Fadhil mengungkapkan bahwa rute itu tidak ada masalah sama sekali.
"Kami sudah berikan pengumuman pukul 16.00 WIB tadi bahwa yang mau menuju Mangga Besar, Sawah Besar, Gondangdia, dan Cikini untuk memilih moda transportasi lain," kata Fadhil.
(hel)