Polisi Belum Temukan Bukti Kades Terlibat Pembunuhan Salim

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Kamis, 01 Okt 2015 13:38 WIB
Meski belum ada bukti, penyidik akan terus mendalami siapa saja yang diduga terlibat dalam pembunuhan petani sekaligus aktivis tambang Salim Kancil.
Para tersangka pembunuh petani sekaligus aktivis tambang Salim Kancil. (Detikcom/Jajeli Rois)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi belum menemukan petunjuk yang mengarah pada keterlibatan Kepala Desa Awar-awar Hariyono dalam kasus pembunuhan Salim Kancil di Lumajang, Jawa Timur. Salim yang seorang petani sekaligus aktivis tambang ini tewas dibunuh sekelompok orang, Sabtu (26/9) lalu.

Menurut Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, saksi dan tersangka yang sudah diperiksa belum ada yang menyatakan keterlibatan Hariyono. Walau demikian, penyidik menurutnya akan terus mendalami dugaan keterlibatan Hariyono.

"Kami nanti pasti kembangkan ke sana (keterlibatan Kepala Desa)," kata Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti saat dihubungi, Kamis (1/10).
Kasus ini juga mendapat perhatian dari Mabes Polri. Penyelidikan yang semula dilakukan oleh Polres Lumajang diminta diambil alih Polda Jawa Timur. "Harapannya jajaran Polda Jatim terus mengungkap," kata Badrodin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, penyidik masih mencari saksi-saksi yang dapat membuktikan keterlibatan Hariyono.

"Kalau ditemukan akan ditindaklanjuti. Belum final, karena itu kepolisian terus mendalami," kata Argo.

Dia kembali mengatakan, pemeriksaan saksi dan tersangka yang sudah didapatkan belum mengarah kepada keterlibatan Hariyono dalam kasus pembunuhan. Saat ini, Hariyono baru terjerat kasus penambangan pasir liar.
Jumlah tersangka pun hingga kini masih berjumlah 22 orang. Polisi, kata Argo, masih terus mencari siapa aktor intelektual di balik perbuatan tersebut.

Sabtu pekan lalu, sekelompok orang menganiaya Salim hingga tewas. Sebelum membunuh Salim, mereka menganiaya rekan Salim yang juga petani sekaligus aktivis tambang Tosan. Meski tak tewas, Tosan mengalami luka serius.

Pembunuhan dan penganiayaan ini diduga terjadi lantaran kedua korban menentang pembukaan tambang pasir di kawasan tersebut. Berdasarkan informasi, Tosan telah lebih dulu diancam akan dibunuh setelah menggelar aksi damai menolak tambang.
Warga sekitar telah lebih dulu melaporkan ancaman itu ke Kepolisian setempat sebelum kejadian pembunuhan. Namun, Kepolisian belum bisa memastikan informasi tersebut. Argo mengatakan, jika memang benar ada laporan itu, maka polisi pasti sudah berjaga-jaga dan melakukan patroli. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER