Jakarta, CNN Indonesia -- Bekas Jaksa Agung Basrief Arief menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Senin (5/10), sekitar pukul 10.30 WIB. Basrief yang berbalut baju batik cokelat ini didampingi petugas komisi antirasuah masuk ke dalam gedung.
"Iya, bahas renstra," kata Basrief ketika ditanya awak media maksud kedatangannya. Basrief enggan memberikan detil informasi soal materi pembahasan dalam diskusi renstra ini. "Nanti ya," katanya.
KPK tengah menghelat diskusi atau
Focus Group Discussion (FGD) dengan sejumlah tokoh terkait pembahasan rencana strategis (renstra) untuk periode 2015-2019. Diskusi juga dihadiri pimpinan dan pegawai KPK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Basrief, KPK telah lebih dulu mengundang Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto. Kuntoro menjelaskan soal perlunya pemetaan posisi dan jaringan bagi komisi antirasuah. Eks Kapolri Jenderal Purn. Sutanto juga menyumbang gagasannya dalam diskusi renstra terkait koordinasi dua lembaga penegak hukum, yakni KPK dan Polri.
Wakil Ketua KPK Zulkarnaen sebelumnya telah menjelaskan pembahasan rencana strategis dimaksudkan untuk menyiapkan bekal kepada para penggantinya yang pada akhir tahun akan mulai menjabat kursi pimpinan. "Ini membahas soal Renstra kita tahun 2015-2019. Jadi nanti untuk pimpinan yang baru, kita sudah mempersiapkan sejak dini," kata Zulkarnaen.
Merujuk laman kpk.go.id, rencana strategis dibuat oleh KPK tiap periode jabatan pimpinan KPK. Pada periode 2011 hingga 2015, rencana startegis komisi ini menitikberatkan lima poin yakni penanganan kasus grand corruption dan penguatan aparat penegak hukum; perbaikan sektor strategis terkait kepentingan nasional; pembangunan pondasi Sistem Integritas Nasional (SIN), penguatan sistem politik berintegritas dan masyarakat paham integritas; dan persiapan fraud control. Tujuan rencana tersebut adalah untuk efektivitas dan efisiensi pemberantasan korupsi mencakup pencegahan dan penindakan.
(obs/obs)