BNSP: Lulusan SMK Harus Disertifikasi agar Berdaya Saing

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Kamis, 08 Okt 2015 00:40 WIB
Anak buah kapal Indonesia yang bekerja di kapal Jepang terancam diberhentikan jika pada 2016 tak juga mengantongi sertifikasi.
Siswa SMK mengikuti uji kompetensi teknik yang diadakan sebuah produsen sepeda motor. (Detikcom/Hasan Al Habsy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Sumarna F Abdurahman menyatakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) perlu mengantongi sertifikat kompetensi agar mampu bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN.

"Sangat penting bagi SMK untuk dapat melakukan sertifikasi kompetensi pada siswa-siswanya," kata Sumarna saat diskusi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Selatan, Rabu (7/10).
Untuk bisa memberikan sertifikasi ini, SMK akan dkaji lebih dulu oleh BNSP. "Kami lihat dulu materi sertifikasinya cocok tidak dengan materi pembelajarannya."

Di sisi lain, Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Mustaghfirin Amin menyatakan sebanyak 60 persen dari total 12 ribu SMK sudah dapat melakukan sertifikasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun, dari jumlah itu, beberapa SMK melakukan sertifikasi dengan pihak industri. Jadi, pihak industri ikut menilai siswa," katanya.

Mustaghfirin mengatakan pihaknya menargetkan ada 1.650 SMK yang menjadi rujukan pada pertengahan 2016. SMK rujukan nantinya dapat menyelenggarakan uji kompetensi untuk sertifikasi siswa.

"Bukan hanya itu, SMK rujukan juga jadi tempat uji kompetensi bagi SMK di sekitarnya. Kami harapkan satu SMK rujukan dapat membawahi sekitar lima SMK," katanya.

Di sisi lain, Sumarna menekankan bahwa lulusan SMK harus disertifikasi industri di dunia sekarang menuntut adanya sertifikasi tersebut. Contohnya, kata Sumarna, Jepang sudah mengeluarkan regulasi bahwa pada 2016, awak buah kapal (ABK) di atas kapal Jepang harus telah menjalani sertifikasi kompetensi.

"ABK Jepang paling banyak dari Indonesia. Kalau sampai tahun depan belum melakukan sertifikasi, maka mereka harus turun dari kapal Jepang," katanya.

Bila hal tersebut terjadi, kata Mustaghfirin, maka posisi Indonesia dapat terganti oleh Filipina yang saat ini menyediakan ABK terbanyak di dunia. (sur)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER