Jokowi Akan Kerahkan Pasukan ke Wilayah Titik Api

Resty Armenia | CNN Indonesia
Kamis, 08 Okt 2015 11:40 WIB
Selain ke Jambi, Presiden RI juga akan mengunjungi Riau, Sumatra Selatan, dan Sumatra Barat.
Petugas berupaya memadamkan api dengan cara tradisional, yaitu menggunakan ranting besar dan memukulkannya ke lokasi yang terbakar di Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan. (CNN Indonesia/Ranny Virginia Utami)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo bertolak ke Provinsi Jambi untuk mengecek secara langsung kondisi wilayah terdampak kabut asap. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja sang kepala negara ke daerah-daerah yang paling parah terkena imbas kabut asap.

Selain ke Jambi, Jokowi akan terbang ke Riau, Sumatra Selatan dan Sumatra Barat. "Kami baru konsentrasikan ini. Kemarin kami rapat pengerahan pasukan untuk masuk ke sana karena titik api sangat merah," ujar Jokowi di Jakarta, Kamis (8/10).
Presiden bersama Ibu Negara Iriana Widodo bertolak ke Jambi pada pukul 10.15 WIB menggunakan pesawat Kepresidenan BBJ-2 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Turut serta dalam rombongan Presiden ialah Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar, serta Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Menurut anggota Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, pemilihan kota yang dikunjungi Presiden sangat bergantung pada jarak pandang pada beberapa kota. "Di Pekanbaru dan Jambi itu jarak pandang jauh di bawah batas normal. Alternatif lainnya adalah menuju Padang dan melalui jalan darat menuju Provinsi Riau," kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di empat provinsi tersebut, kata Ari, Presiden akan meninjau langsung bencana asap. Sebelumnya, Jokowi juga sudah mengunjungi beberapa provinsi terdampak kabut asap lainnya, yakni Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan mengatakan terdapat risiko kematian bagi warga yang terus-menerus menghirup kabut asap, terutama mereka dengan kondisi kesehatan bermasalah. Oleh sebab itu Kemenkes mengimbau warga di wilayah terdampak kabut asap untuk betul-betul menjaga kesehatan dengan mengenakan masker dan mengurangi aktivitas di luar rumah.

"Semakin lama terpapar, peluang kematian semakin besar. Orang sakit parah bertambah banyak dengan komplikasi lebih dalam," kata Achmad Yurianto, Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kementerian Kesehatan, kepada CNN Indonesia, Kamis (8/10).

Jika warga sudah terkena ISPA namun tidak dirawat dengan baik dan masih terus menerus menghirup asap, pada tahapan tertentu, infeksi bakteri akan merambat turun ke paru-paru sehingga menyebabkan radang paru atau pneumonia.

"Dalam kondisi ini, fungsi paru-paru menurun. Lalu kalau fungsi paru-paru menurun terus gagal, maka akan meninggal," kata Achmad. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER