Jakarta, CNN Indonesia -- Koalisi Pemantau Peradilan yang terdiri dari enam lembaga swadaya masyarakat menghelat aksi teatrikal menyidir para koruptor dan anggota DPR pengusul RUU Komisi Pemberantasan Korupsi. Dua aktivis dari Indonesia Corruption Watch, Wana Alamsyah dan Apta Widodo, berperan sebagai koruptor dalam aksi satire ini di depan Gedung KPK, Kamis (8/10).
Keduanya mengenakan rompi berwarna oranye bertuliskan "Tahanan KPK". Mereka membawa sebuah ember berisi batako dan semen yang diandaikan guna membangun 'Museum KPK'. Sebuah papan bertuliskan Pembangunan Museum KPK sekaligus peletakan batu pertama museum juga turut berdiri.
"Saya mendukung revisi RUU KPK agar terbebas," kata Wana dalam pidatonya. Hal senada diucapkan oleh Apta yang ingin dirinya mendapatkan keringanan jerat hukum dari komisi antirasuah.
Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW Emerson Yuntho mengatakan aksi ini merupakan sindiran nyata dan penolakan keras terhadap revisi UU KPK yang diusulkan 45 anggota DPR.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang menginginkan RUU KPK itu koruptor dan DPR," ujarnya.
Dalam penolakan ini, pihaknya beserta lembaga lain menitikberatkan pada 11 poin dalam beleid tersebut yang diduga mengamputasi kewenangan lembaga penegak hukum ini.
Sejumlah kewenangan seperti penyadapan, penyelidikan, penyidikan, penyitaan, dan penuntutan, coba dipangkas melalui rancangan usulan DPR itu.
Seperti yang diberitakan sebelumya, RUU ini dibahas dalam rapat Badan Legislasi pada Senin kemarin (6/10), di Gedung DPR, Jakarta.
Pampang Foto Pengusul BeleidSelain aksi ini, Koalisi Pemantau Peradilan juga berencana akan memampang foto para pengusul RUU KPK di sejumlah lokasi antara lain Gedung DPR dan beberapa tempat daerah lain.
"Agar publik tahu siapa saja orangnya yang mengusulkan ini," kata Emerson.
Pengusulnya terdiri dari 45 politikus beragam fraksi di DPR. Mereka adalah 15 orang dari Fraksi PDI Perjuangan, 11 orang Fraksi NasDem, 9 orang Fraksi Golkar, 5 orang Fraksi PPP, 3 orang Fraksi Hanura, dan 2 orang Fraksi PKB.
"Akan dipajang juga foto mereka di dapil (daerah pilihan) masing-masing)," ujar Emerson.
(sur)