Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerhati anak, Seto Mulyadi atau biasa disapa Kak Seto, menilai hukum tak berlaku tegas kepada pelaku kekerasan dan kejahatan terhadap anak. Sebab, dia melihat selama ini kasus-kasus yang berkaitan dengan kekerasan dan kejahatan anak cenderung tidak selesai.
"Ya, kurang tegas, seolah-olah hukum bisa dibeli. Lihat saja kasus Engelin, mentah, JIS mengambang, apalagi di tempat-tempat lain," ujar Seto di Kantor KPAI, Jakarta, pada Jumat (9/10).
Padahal, menurut Seto, permasalahan terhadap anak tidak bisa dianggap remeh. Alasannya, persoalan anak akan berkaitan dalam membangun generasi beberapa tahun ke depan. Sehingga dia menilai perlunya perhatian dan pengawalan semua pihak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus tegas dan betul-betul dikawal oleh semua pihak. Media juga harus mengkritisi, seperti kenapa kasus Engeline masih mengambang," katanya.
Menurutnya, jika kasus-kasus dibiarkan mengambang, maka tidak akan menimbulkan efek jera bagi pelaku. Sehingga dia meminta kesungguhan semua pihak untuk menjadi aktivis perlindungan anak sebagai bentuk kepedulian dan keseriusan terhadap kekerasan dan kejahatan yang dialami anak.
Seto juga mengatakan, pelaku kekerasan dan kejahatan terhadap anak dapat disamakan dengan pengedar narkoba yang mendapat hukuman mati. Sebab, dia melihat diperlukan suatu efek jera agar anak-anak tidak terus diburu pelaku kekerasan dan kejahatan.
"Jadi kalau bisa narkoba, korupsi, dan kekerasan anak harus dihukum mati. Di Singapura saja bisa terapkan hukum cambuk. Jadi memang harus ada sesuatu yang perlu menjadi efek jera," ujar Kak Seto.
Kak Seto juga meminta kepada semua pihak agar memerhatikan dan serius dalam penanganan kasus kekerasan dan kejahatan terhadap anak.
"Jadi mohon kita semua serius menangani kekerasan terhadap anak," tegasnya.
Pekan lalu, kasus kekerasan dan kejahatan kepada anak kembali terjadi. Seorang bocah dengan inisial PNF ditemukan tewas di dalam kardus, dekat kediamannya di Kalideres, Jakarta Barat, pada Jumat (3/10) pekan lalu. Saat ini, kepolisian masih terus mengusut kasus ini, dan menetapkan satu tersangka bernama Agus.
Selain itu, tak hanya di Kalideres, kejadian pembunuhan yang melibatkan anak juga terjadi di Cakung, Jakarta Timur. Seorang ibu dan anaknya ditemukan tewas oleh suaminya saat kembali selepas bekerja. Ibu dan anak itu ditemukan dengan sejumlah luka di bagian leher. Kepolisian saat ini masih melakukan pendalaman dengan memanggil saksi-saksi untuk dimintai keterangan.
(meg)