Jakarta, CNN Indonesia -- Kondisi cuaca saat penerbangan helikopter yang hilang tujuan Samosir ke Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Ahad siang (11/10), dalam keadaan berkabut asap.
J.A. Barata, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan mengatakan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), prakiraan cuaca di Samosir berkabut dengan kecepatan angin dari arah Barat Laut yaitu 10-20 kilometer per jam dan kondisi awan didominasi oleh awan-awan menengah.
Barata menjelaskan perjalanan helikopter yang hilang kontak itu ketika menuju Kualanamu dari Samosir kondisi cuacanya berawan dan berkabut. “Angin pada rute tersebut dengan ketinggian 1.000-2.000 kaki arah angin dari Barat Laut-Utara dengan kecepatan 10-20 kilometer per jam,” ujar Barata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun pada ketinggian 3.000-6.000 kaki arah angin daeri Timur-Tenggara dengan kecepatan 10-20 kilometer per jam. Sedangkan kondisi awannya didominasi oleh awan rendah dan menengah.
Sementara itu keadaan cuaca di Kualanamu berkabut asap dengan kecepatan angin Barat Laut-Tenggara 05-20 kilometer per jam. Sedangkan kondisi awannya rendah dan menengah.
BMKG menambahkan bahwa sebaran asap mencapai Samosir.
Sebuah helikopter sewaan tujuan Samosir ke Bandara Kualanamu, Deli Serdang dikabarkan hilang kontak Ahad (11/10). Sugio, petugas informasi di Bandara Kualanamu mengatakan pihaknya sedang mencari tahu informasi ihwal dugaan hilangnya heli. “Benar ada heli hilang kontak. Kita sedang mencari tahu,” katanya kepada CNN Indonesia.
Sugio menyebut heli itu membawa dua awak, satu pilot dan satu teknisi dan tiga penumpang. Heli yang hilang kontak adalah Eurocopter EC 130 PK-BKA milik perusahaan penerbangan Angkasa Semesta. Heli ini membawa dua awak, satu pilot, dan satu teknisi.
(obs)