Medan, CNN Indonesia -- Satu pos terpadu pencarian helikopter yang hilang kontak di Danau Toba, Sumatera Utara, didirikan di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Minggu malam (11/10). Posko ini dimanfaatkan sebagai penghubung antara tim pencari dengan keluarga korban yang membutuhkan informasi tentang perkembangan heli nahas itu.
Berdasarkan pemantauan di lokasi pada Ahad menjelang tengah malam, sejumlah petugas SAR dari kantor SAR Medan mulai berkutat dengan peta yang ditempelkan di dinding. Mereka terlihat menguut sejumlah titik koordinat pada lembar peta Samosir dan Danau Toba.
Titik-titik koordinat ini dicurigai sebagai lokasi hilangnya heli EC-130 milik persuahaan pencarteran PT Penerbangan Aangkasa Semesta, Medan, yang hilang kontak sejak Minggu siang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai sejauh ini heli masih dinyatakan hilang kontak. Administratur bandara berkoordinasi dengan Tim SAR sudah membuka posko di bandara," kata Kepala Administratur Bandara Internasional Kualanamu Herson.
Meski pihak terkait seperti otoritas Bandara Kualanamu maupun kantor SAR Medan belum merilis pengumuman resmi terkait heli itu namun sejumlah pihak menduga heli tersebut jatuh di sekitar Danau Toba.
Seorang warga yang tenga memancing di kawasan Onan Runggu, Selatam Pulau Samosirm mengklaim sempat melihat satu helikopter terbang rendah dan beberapa saat kemudian mendengar suara dentuman.
Sejak otoritas Bandara Kualanamu melaporkan adanya heli yang hilang, Kepolisian Daerah Sumatera Utara dan Kodam Satu Bukit Barisan langsung mengerahkan personel pada satuan terdekatnya di Samosir untuk mencari.
Upaya pencarian juga dilakukan oleh Regu SAR dari Medan yang sudah dikirim ke Samosir.
(obs/obs)