Jakarta, CNN Indonesia -- Meski pemilu masih empat tahun lagi, Partai Keadilan Sejahtera siap mengajukan kadernya untuk menjadi calon presiden pada Pemilu Presiden 2019. PKS mengklaim memiliki kader yang mampu untuk menduduki jabatan Presiden.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan hal tersebut itu dalam orasi politiknya pada acara pembukaan Musyawarah Wilayah di Manokwari, Papua Barat, kemarin.
Menurut Hidayat, calon presiden dari PKS bisa siapa saja, contohnya Presiden PKS Sohibul Iman.
"Kalau Presiden PKS Sohibul Iman dicalonkan, dia juga akan siap," kata Hidayat dalam keterangan tertulisnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk bisa mengajukan calon sendiri, PKS mematok target menjadi partai papan atas. Syaratnya, mendapat perolehan suara di atas 10 persen dalam pemilu legislatif.
"Kader PKS di seluruh Indonesia akan bekerja keras untuk mencapai target tersebut," kata Wakil Ketua MPR ini.
Kerja kader PKS selama ini, menurut Hidayat, melingkupi kerja-kerja pelayanan, pemberdayaan, dan pembelaan kepada masyarakat luas. Kader-kader PKS mulai tingkat bawah sampai atas harus terus berdampingan dengan masyarakat.
"PKS juga siap bekerjasama dengan seluruh komponen masyarakat tanpa memandang suku, agama, dan budaya sepanjang untuk kepentingan umat dan bangsa," kata Hidayat.
Pada pemilu legislatif tahun lalu, PKS meraih 6,79 persen suara dan berada di posisi ketujuh dari 12 peserta pemilu. Partai dakwah ini meraih 8,48 juta suara.
Selanjutnya dalam pemilihan presiden, PKS mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Keduanya bukan kader PKS. Prabowo berasal dari Gerindra dan Hatta Rajasa saat mencalonkan diri adalah Ketua Umum Partai Amanat Nasional.
Namun pasangan yang didukung PKS itu dikalahkan oleh pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden saat ini.
(sur)