Beredar SMS Sesat, Kapolri Minta Warga Tidak Terprovokasi

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Selasa, 13 Okt 2015 23:10 WIB
Pasca kerusuhan, beredar pesan singkat berisi informasi menyesatkan soal peristiwa pembakaran gereja di Aceh Singkil.
Badr
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengimbau warga agar tidak terprovokasi oleh informasi menyesatkan yang tersebar melalui pesan singkat (SMS) pasca kerusuhan pembakaran gereja di Aceh Singkil. Dia mengingatkan respons keliru dari informasi sesat tersebut dapat memperkeruh suasana.

"Dalam situasi seperti ini biasanya berkembang SMS yang sifatnya provokasi seperti itu. Dan kenyataannya, berdasarkan laporan yang saya dapatkan, terjadi seperti itu," kata Badrodin dalam konferensi pers di rumah dinasnya, Jakarta, Selasa malam (13/10).

Badrodin berharap masyarakat bisa menahan diri sehingga permasalahan yang ada dapat diselesaikan secara damai dan sesuai prosedur hukum yang berlaku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Badrodin, kejadian bermula dari kesepakatan antara Pemerintah Daerah dengan masyarakat soal penertiban 21 gereja yang tidak berizin, Senin (12/10).

"Oleh Pemda akan ditertibkan. Atas desakan masyarakat akan dilakukan pembongkaran," jelasnya.

Senin malam, dilakukan pembicaraan yang pada akhirnya menyepakati pembongkaran gereja akan dilakukan pada 19 Oktober yang akan datang. Namun, perwakilan masyarakat yang hadir di pembicaraan itu tidak diaku oleh kelompok perusuh.

Dia mengatakan, Polri telah mengamankan 21 gereja yang dipermasalahkan. Namun, karena lokasi yang tersebar, Polri hanya bisa menempatkan 20 orang di satu objek.

Sementara itu, massa yang bergerak jumlahnya mencapai 500 orang. Karena itu, pembakaran rumah ibadah pun tak terhindarkan setelah massa bergerak pada 11.00 WIB.

"Setelah membakar gereja massa bergerak ke desa tadi. Di situ terjadi bentrok massa yang telah membakar dengan yang menjaga. Dari situ terjadi korban," tuturnya. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER