Jakarta, CNN Indonesia -- Daerah Khusus Ibukota Jakarta akan menggelar pemilihan kepala daerah pada tahun 2017. Hingga saat ini gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama, disebut masih ebagai tokoh paling populer di mata masyarakat Jakarta dan berpeluang besar memenangkan pilkada tersebut.
Kesimpulan tersebut merupakan hasil jajak pendapat yang diselenggarakan Saiful Mujani Research and Consulting, Agustus lalu. Pada survei yang menggunakan pertanyaan terbuka soal tokoh yang pantas menjadi orang nomor satu di Jakarta itu, Basuki duduk di peringkat pertama dengan 23,5 persen suara.
"Peluangnya untuk kembali terpilih lebih tinggi dibandingkan lawan-lawannya," ujar Direktur SMRC Djayadi Hanan di Jakarta, Rabu (14/10).
Djayadi berkata, angka yang dikumpulkan Basuki jauh mengungguli nama tokoh-tokoh lainnya, seperti Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (3 persen), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini serta politisi Partai Golkar Tantowi Yahya (masing-masing 1,4 persen).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan yang sama, politisi NasDem Akbar Faizal menyayangkan jajak pendapat tersebut baru dirilis dua bulan setelah mendapatkan kesimpulan. Padahal, bursa bakal calon gubernur DKI Jakarta semakin ramai.
Dua tokoh yang belakangan dikaitkan dengan pertarungan menuju DKI 1, yakni mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault dan politisi Partai Gerindra Sandiaga Uno, memang tidak masuk dalam hasil jajak pendapat SMRC.
Menanggapi hal itu, Djayadi menuturkan, tidak adanya nama-nama pasti soal siapa yang akan bertarung pada Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan alasan tidak adanya nama Adhyaksa dan Sandiaga.
"Mayoritas responden sebenarnya belum tahu siapa yang akan mereka pilih, ini masih sangat cair.
It's everbody game," ucapnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eva Kusuma Sundari memperkirakan, survei kemungkinan besar akan menunjukkan hasil yang sangat berbeda jika dilakukan Oktober ini. Ia berkata, calon-calon lawan Basuki mulai kerap tampil di media massa sehingga popularitas mereka dapat meninggi.
Terkait potensi Ahok memenangkan pilkada tahun 2017, SMRC membandingkan tingkat kepuasan publik terhadap mantan bupati Belitung Timur itu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Fauzi Bowo.
Hasilnya, Basuki lebih unggul daripada Fauzi. Hingga Agustus 2015, tingkat kepuasan terhadap Ahok mencapai 64 persen. Sementara itu pada November 2011, kepuasan terhadap Fauzi hanya mencapai 43 persen.
"Evaluasi atas kinerja Basuki lebih positif dibandingkan Fauzi, pada periode yang sama," tutur Djayadi.
(pit)