Pengungsi dari Aceh Singkil ke Tapanuli Terus Berdatangan

Eky Wahyudi | CNN Indonesia
Kamis, 15 Okt 2015 06:22 WIB
Desa Saragih, Manduamas, Tapanuli Tengah, terus menerima gelombang pengungsi dari Aceh Singkil.
Mahasiswa asal Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, membawa poster dan spanduk saat berunjukrasa di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh (ANTARA FOTO/Ampelsa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gelombang pengungsi dari Aceh Singkil terus berdatangan, tepatnya di sekolah Gereja HKBP di Desa Siragih, Manduamas, Tapanuli Tengah. Saat ini terdapat ribuan jiwa yang menempati lokasi pengungsian tersebut.

"Saat ini terdapat 4.286 jiwa dengan 887 Kepala Keluarga," kata Marihot Simbolon, koordinator pengungsi, ketika dihubungi CNN Indonesia, Rabu (14/10).

Menurutnya, jumlah tersebut masih hasil sementara. Sebab, menurutnya, pengungsi masih terus berdatangan. Warga Aceh Singkil mengungsi karena merasa situasi di wilayahnya masih belum kondusif. Mereka pun tak ingin menjadi korban berikutnya. (IKUTI FOKUS: Rusuh Warga Pecah di Aceh Singkil)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu data terakhir pada pukul 02.00 WIB tadi, masih banyak lagi pengungsi yang berdatangan," ujarnya.

Sementara itu, Pendeta Gereja Huria Kristen Indonesia (HKI) Gunung Meria, Erde Brutu, yang ikut mengungsi ke wilayah Sidikalang, Tapanuli Tengah mengatakan pengungsi di lokasinya juga terus berdatangan. Dia mengatakan hampir 80 persen warga kristiani Aceh Singkil telah mengungsi.

"Di pengungsian yang ada di sini, kira-kira ada sekitar 2000-an pengungsi," ujar Erde.

Warga ini terpaksa mengungsi setelah terjadi kerusuhan terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, Selasa (13/10). Sekelompok massa dengan membawa senjata tajam mendatangi salah satu rumah ibadah dan melakukan pembakaran. Aparat keamanan disebut kesulitan mengatasi aksi massa.

Satu orang warga tewas sedangkan beberapa lainnya terluka, termasuk tentara. Di antara ketujuh orang yang terluka tersebut, enam berasal dari warga dan seorang prajurit TNI. Seluruh korban telah dibawa ke rumah sakit untuk dirawat. (tyo/sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER