Jakarta, CNN Indonesia -- Dua kabupaten di Sumatera Utara menjadi pilihan warga Aceh Singkil untuk mengungsi. Selain Tapanuli Tengah, warga juga mengungsi ke Kabupaten Pakpak Bharata.
Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Helfi Assegaf mengatakan, di Tapanuli Tengah tercatat ada 3.433 orang. Mereka terbagi di lima titik pengungsian.
"Lokasi pengungsian ada SD Negeri 1 dan Gereja HKI, Balai Desa Saragih, SMP 1 Atap Saragih. Gereja HKBP Saragih, dan Katolik Paroki Tumba Jahe," kata Helfi kepada CNN Indonesia, Kamis (15/10).
Para pengungsi ini menurutnya sudah mendapatkan beberapa bantuan bahan pokok, dari mulai beras, mi instan, tenda, makanan siap saji, dan kebutuhan pokok lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pengungsi di Kabupaten Pakpak Bharat berjumlah 976 orang yang terdiri dari 328 kepala keluarga.
"Pengunsi di tempatkan di kantor Kecamatan Sibagindar, sekolah, di rumah penduduk dan tenda-tenda yang didirikan oleh Pemda," ujar Helfi.
Untuk pengungsi di Pakpak Bharat, pemerintah daerah setempat sudah memenuhi kebutuhan logistik mereka.
Ribuan warga Aceh Singkil ini mengungsi setelah terjadi kerusuhan di Aceh Singkil, Selasa lalu. Sekelompok orang membakar tempat ibadah. Sempat terjadi bentrokan yang mengakibatkan satu orang tewas dan tujuh lainnya terluka.
Situasi Aceh Singkil saat ini dikabarkan telah kondusif. Meski begitu, warga yang mengungsi belum berani pulang.
(sur)