SETAHUN JOKOWI-JK

Survei SMRC: Tingkat Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi Positif

Abraham Utama | CNN Indonesia
Selasa, 20 Okt 2015 16:58 WIB
Meski demikian, tingkat kepuasan tersebut tidak terlalu tinggi. Di sisi lain 45,4 persen narasumber mengaku tidak puas.
Presiden Jokowi dan Ahok saat meninjau proyek LRT. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga jajak pendapat Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan tingkat penerimaan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo menunjukkan tren positif. Meski demikian, Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan menuturkan, tingkat kepuasan tersebut tidak terlalu tinggi.

"Positif karena lebih dari 50 persen responden menyatakan puas. Tapi, sebenarnya angka itu tidak tinggi karena baru lewat ambang batas 50 jadi perolehan ini bukan prestasi yang baik melainkan sedang-sedang saja," ucapnya di Jakarta, Selasa (20/10).

Survei SMRC terhadap responden yang tersebar di 34 provinsi dan dilakukan pada 7 hingga 13 Oktober lalu memperlihatkan, sebanyak 51,7 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja Jokowi. Di sisi lain 45,4 persen narasumber mengaku tidak puas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada periode yang sama, tingkat keyakinan masyarakat terhadap kemampuan Jokowi dalam memimpin Indonesia juga menunjukkan tren positif, yakni 62 persen. Angka tersebut lebih tinggi daripada tingkat ketidakpercayaan publik terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta itu, 29 persen.

Akan tetapi, tingkat keyakinan terhadap Jokowi sebenarnya menurun jika dibandingkan dengan hasil jajak pendapat setahun lalu, ketika Jokowi baru saja dilantik menjadi presiden. Ketika itu, Oktober 2014, keyakinan terhadap Jokowi mencapai 75 persen.

Pada survei SMRC Juni 2015 lalu, tingkat keyakinan terhadap kemampuan Jokowi sempat menurun hingga ke angka 55 persen.

Secara lebih detail, penilaian publik atas hasil kerja pemerintahan Jokowi dalam menangani sejumlah persoalan menunjukkan tren positif dan negatif.

Upaya Jokowi dalam menyediakan pendidikan yang terjangkau dinilai positif dengan persentase sebesar 73 persen. Secara berturut-turut, program penyediaan pelayanan kesehatan terjangkau dan pembangunan akses transportasi mendapatkan penilaian positif dengan 72 persen dan 66 persen.

Empat kinerja Jokowi yang mendapatkan rapor merah, pada jajak pendapat SMRC adalah program pemberantasan korupsi (47 persen), menjaga harga sembako tetap terjangkau (41 persen), mengurangi jumlah orang miskin (36 persen), dan meminimalkaan jumlah pengangguran (33 persen).

"Dari sudut pandang hukum, penilaian terhadap pemberantasan korupsi sejalan dengan apa sebenarnya terjadi. Pemerintah tampak tidak tegas membela atau melindungi KPK dari upaya pelemahan. Ada juga konflik antara KPK dan Polri," kata Djayadi.

Yang menarik, meskipun tingkat penerimaan masyarakat terhadap Presiden Jokowi tidak terlalu tinggi, SMRC mencatat publik hingga saat ini belum memiliki calon pemimpin alternatif. Saingan terdekat Jokowi pada jajak pendapat ini adalah Prabowo Subianto.

Ketika peneliti SMRC mengajukan pertanyaan terkait calon presiden yang akan responden pilih pada Oktober 2015, Jokowi masih duduk di peringkat pertama dengan 25,4 persen.

Prabowo menjadi pilihan kedua masyarakat dengan 14,3 persen. Adapun mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama duduk di peringkat berikutnya dengan 5,1 persen dan 1,3 persen.

(obs)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER