Sekolah Tutup Akibat Asap, Tunjangan Guru Tetap Dibayar Penuh

Abraham | CNN Indonesia
Jumat, 23 Okt 2015 18:27 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meminta para guru untuk tidak gusar tentang tunjangan mereka.
Beberapa pelajar SMP 15 Kota Jambi berjalan pulang menembus kabut asap dari sekolah di Jalan Lingkar Timur, Jambi, Selasa (29/9). (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menjamin, pemerintah akan membayar penuh tunjangan para guru di sembilan provinsi yang tidak dapat bekerja akibat bencana kabut asap.

Anies berkata para guru untuk tidak gusar tentang tunjangan mereka. Ia meminta para pengajar tidak memaksakan kegiatan belajar-mengajar tetap berlangsung jika indeks standar pencemaran udara telah melampaui batas normal.

"Saya tegaskan, tidak akan ada pengurangan tunjangan guru akibat bencana asap. Semua guru yang libur karena bencana ini, tunjangannya akan dibayarkan penuh," ujarnya usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta, Jumat (23/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies memaparkan, kementeriannya telah mengarahkan otoritas dinas pendidikan dan para kepala sekolah di enam provinsi untuk selalu memantau indeks standar pencemaran udara.

Jika indeks itu telah menunjukkan angka lebih dari 200, maka kegiatan belajar-mengajar di sekolah dasar maupun pendidikan anak usia dini harus dihentikan. Adapun, semua aktivitas sekolah di pelbagai tingkatan harus dihentikan jika indeks standar pencemaran udara telah melebihi angka 300.

"Prioritas utama Kemdikbud adalah kesehatan dan keselamatan siswa, guru dan tenaga kependidikan," ucap Anies.

Dalam waktu dekat, Kemendikbud akan menambah fasilitas penahan asap dan pembersih di ruang-ruang kelas agar sekolah tetap aman digunakan. Upaya ini, menurut Anies, merupakan antisipasi terhadap bencana kabut asap secara berkelanjutan.

Anies saat ini juga telah memerintahkan para kepala dinas di kabupaten dan kota pada provinsi-provinsi yang terdampak asap untuk mencari lokasi belajar-mengajar alternatif.

Ia berkata, kegiatan pendidikan untuk sementara dapat dipindahkan ke gedung-gedung milik pemerintah yang relatif aman dari asap.

Hingga hari ini, Kemendikbud mencatat setidaknya terdapat 4.437.371 pelajar di sembilan provinsi terganggu aktivitas pendidikannya karena kabut asap. Jumlah itu terdiri dari 2.824.599 pelajar tingkat SD, 905.238 pelajar SMP, 450.781 pelajar SMA dan 255.753 siswa-siswa SMK.

Total sekolah terdampak asap berjumlah 25.036, yang terdiri dari 17.772 bangunan SD, 4.669 SMP, 1.673 SMA dan 922 SMK.

Data tersebut mencakup lima provinsi di Kalimantan dan empat provinsi di Sumatera, yaitu Jambi, Riau, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER