Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hanafi Rais mengaku tidak antusias membahas jatah kursi yang didapat partainya dalam reshuffle jilid II yang kabarnya akan dilakukan dalam waktu dekat. Hanafi mengaku partainya masih belum mengajukan nama ke Presiden Jokowi.
"Tidak ada. Kalau ada omongan internal. Saya juga tidak antusias soal itu," ucap Hanafi di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Senin (26/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanafi berpendapat tidak etis membahas reshuffle hari-hari ini. Menurutnya "pembagian kekuasaan" dapat mengganggu para menteri yang saat ini sedang bekerja terutama dalam mengatasi bencana kabut asap yang masih terjadi di Indonesia.
"Ini kan masalah sensitif. Mereka sedang memikirkan asap. Tapi malah rusuh karena reshuffle. Saya kira tidak etis juga," kata Hanafi.
Hanafi berkomentar mengenai pertemuan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Zulkifli sendiri mengaku tidak membahas reshuffle dalam pertemuan singkatnya dengan Amien.
Zulkifli mengatakan pertemuannya tadi hanya seputar isu keluarga. Diketahui, putri Zulkifli Hasan, Futri Zulya Safitri menikah dengan putra ketiga Amien Rais, Mumtaz Rais.
"Tidak ada (bahas reshuffle). Pak Amien baru pulang nengok cucu. Kirain sakit jantung. Ternyata kegemukan saja," tutur Zulkifli Hasan.
Mengenai reshuffle, Ketua MPR ini menuturkan PAN siap kapan pun diminta Jokowi untuk memberikan kader-kader terbaiknya. Namun, ujar Zulkifli, Presiden Jokowi masih belum memintanya hingga saat ini.
Ia mengaku pernah memberi tahu Presiden Jokowi siapa saja kader PAN yang berpotensi menjadi salah satu pembantunya di Kabinet Kerja. Tetapi, kata Zulkifli, partainya tidak pernah meminta kadernya ditempatkan di posisi tertentu.
"Kalau pemerintah melihat kader kami bagus, silakan saja," tuturnya.
(bag)