Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Metro Jaya meminta anak-anak diawasi ketat menyusul maraknya kejahatan kekerasan seksual terhadap anak. Polisi juga meminta seluruh instansi dan kementerian yang bergerak di bidang perlindungan anak untuk mengambil langkah nyata guna mencegah tindak kekerasan terhadap anak.
Permintaan tersebut disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal usai ia dan Kapolres Metro Jakarta Selatan menggelar konferensi pers penangkapan tersangka pelaku kejahatan seksual terhadap anak, Selasa (27/10).
"Jangan lagi ada wacana. Mari lakukan langkah konkret. Kepolisian bergerak melakukan imbauan kepada orang tua dan masyarakat agar anak-anak dapat lebih diawasi," ujar Iqbal di Polres Metro Jakarta Selatan.
Ia mengatakan maraknya aksi kejahatan terhadap anak belakangan ini menjadi sinyal bagi pemerintah agar lebih serius menangani isu kekerasan terhadap anak di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait masalah anak ini perlu ada bantuan dari pihak orang tua, lingkungan, dan keluarga agar ikut membantu melindungi anak-anaknya," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat.
Polres Metro Jakarta Selatan baru saja menangkap tersangka pelaku tindak kekerasan seksual terhadap anak. Maskur (34) ditangkap unit Reserse dan Kriminal Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Selatan di kawasan Pancoran setelah adanya laporan kejahatan seksual terhadap seorang bocah laki-laki.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, polisi mengetahui terdapat lebih dari 15 anak laki-laki yang sudah menjadi korban perbuatan Maskur sejak tiga tahun lalu. Anak-anak yang menjadi korban berusia 6 hingga 12 tahun.
"Motifnya tersangka mengajak melakukan perbuatan itu dengan menawarkan permen atau uang kepada korban. Tempat kejadiannya pernah di rumah, kuburan, kolam renang sekitar rumahnya, dan sekolah," ujar Wahyu.
Maskur juga kerap mengajak korbannya untuk lebih dahulu menonton film porno sebelum melakukan aksi sodomi. Setelah melakukan tindakan jahatnya, Maskur selalu mengancam para korban agar tidak mengadu pada siapapun.
(utd)