Kayu Agung, CNN Indonesia -- Kabut asap yang dari kebakaran lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, sudah sangat mengancam kesehatan warga. Namun tidak disangka hujan cukup deras turun di OKI pada Selasa (27/10).
Manajer Distrik di lahan konsesi milik PT Bumi Andalas Permai, Dedi Lubis mengatakan kalau hujan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dan berlangsung selama lima jam.
"Mulai sekitar pukul 10.00 WIB dan selesai sekitar pukul 15.00 WIB," kata Dedi saat ditemui di lokasi PT BAP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya hujan turun cukup deras, meski tidak konsisten. Tapi hujan tersebut cukup memberi pengaruh terhadap eksistensi kabut asap di daerah tersebut.
Dari pandangan mata sejumlah orang di lokasi konsesi, kabut asap hari ini tidak separah kemarin. Sehari sebelumnya, kabut asap mengepung dan membuat jarak pandang di pagi hari hanya sekitar 50 meter.
Dedi mengungkapkan, setiap harinya api dan kabut mulai kembali mengepung OKI pada sore hari. Tapi hari ini api dan kabut asap sempat terhalang hujan.
"Biasanya sore hari jarak pandang dan api muncul lagi, tapi sekarang tidak separah itu," ujar Dedi.
Sayangnya, ucapan Dedi tak sepenuhnya benar karena berdasarkan pantauan CNN Indonesia di lokasi kebakaran kabut asap masih muncul cukup pekat.
Sekitar pukul 16.00 WIB kondisi kabut asap sudah membuat jarak pandang tak lebih dari 300 meter. Percikan-percikan api di lahan gambut pun sesekali muncul meski tidak besar.
Puncaknya terjadi pada malam hari, tepatnya sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu suasana di lokasi kebakaran sudah semakin tidak karuan, kabut asap mendadak muncul dan membuat jarak pandang sangat pendek.
Bahkan, dua titik api cukup besar tiba-tiba muncul dan membuat kabut semakin banyak. Dedi mengatakan munculnya titik api disebabkan angin yang cukup kencang.
Saat CNN Indonesia meninggalkan lokasi kebakaran, dua titik api tersebut telah berhasil dikendalikan oleh tim gabungan. Tapi kabut asap yang dihasilkan masih muncul dan diperkirakan bertahan hingga esok.
(ard)