Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia terus mengupayakan hujan buatan dan
water bombing di pelbagai titik api yang tersebar di Kalimantan dan Sumatera. Namun, pemerintah kesulitan menyewa pesawat dan helikopter karena banyak negara sedang mengupayakan hal yang sama.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan kebakaran hutan dan lahan kini juga sedang terjadi di sejumlah negara Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika. Alhasil, Indonesia harus bersaing dengan negara-negara itu untuk menyewa pesawat.
"Pesawat dan helikopter itu sudah disewa sebelumnya. Biasanya, BNPB harus memesan pesawat tiga bulan sebelum hari H," ujar Sutopo di Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana BNPB, Jakarta, Jumat (30/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga hari ini, pemerintah sudah mengoperasionalkan 31 pesawat dan helikopter untuk keperluan
water bombing dan hujan buatan.
Sutopo berkata, pemerintah sekarang sedang berusaha menyewa 10 sampai 15 pesawat baru untuk pengeboman air. Penjajakan tengah dilakukan kepada pemerintah Kanada, Rusia, dan Australia.
"Dalam waktu dekat akan ada lima pesawat air tractor baru yang akan didistribusikan ke Papua dan Jawa," tutur Sutopo.
Grup Sinar Mas menanggung biaya sewa satu dari 31 pesawat yang dioperasionalkan pemerintah. Sutopo mengatakan, pemerintah memang meminta pelaku usaha bertanggung jawab atas kebakaran lahan yang ada di konsesi mereka. (Baca:
Mitra Sinar Mas Bantah Lakukan Pembakaran Lahan di Palembang)
Sutopo menuturkan, berkaca pada karhutla tahun ini, ke depan perusahaan harus didorong untuk memiliki pesawat khusus pemadam kebakaran, termasuk membentuk tim khusus untuk menangani potensi karhutla.
"Karena peraturannya memang begitu, entah api berasal dari luar atau dalam konsesi, mereka yang bertanggungjawab untuk memadamkan," ucapnya.
Lebih lanjut Sutopo mengatakan, pemerintah sudah mewacanakan pembelian pesawat atau helikopter yang dapat berfungsi untuk
water bombing. Saat ini, kajian untuk menentukan tipe pesawat yang akan dibeli masih berjalan.
Yang jelas, menurut Sutopo, pesawat tersebut nantinya tidak hanya dapat digunakan untuk pemadaman kebakaran, tapi juga untuk keperluan
search and rescue serta patroli. "Jumlahnya menyesuaikan keuangan negara. Indonesia memang harus punya pesawat seperti itu," katanya.
(obs)