Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Keadilan Sejahtera mengakui bahwa penetapan tersangka terhadap Gatot Pujo Nugroho oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kejaksaan Agung mempengaruhi penilaian publik terhadap PKS dalam ajang pemilihan kepala daerah.
"Pengaruh pasti ada, tentu kami berharap pengaruh itu tak besar," ujar Presiden PKS Sohibul Imam saat ditemui di Depok, Jawa Barat, Selasa (3/11).
PKS menjadi salah satu partai politik yang ikut serta dalam pertarungan pemilihan kepala daerah yang diadakan serentak di 269 daerah. Namun begitu elektabilitas salah satu partai Islam di Indonesia itu disebut-sebut menurun jelang pilkada digelar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktor yang diduga menjadi penyebab merosotnya elektabilitas PKS adalah ditetapkannya Gatot Pujo Nugroho sebagai tersangka. Mantan Gubernur Sumatera Utara itu memang pernah menjadi kader PKS sebelum dia dijadikan tersangka.
Sohibul mengatakan bahwa saat ini partai pimpinannya tengah melakukan mitigasi untuk meminimalisasi pengaruh penetapan tersangka pada Gatot bagi keikutsertaan PKS di Pilkada 2015.
Terkait langkah mitigasi yang akan dan sedang dilakukan, Sohibul mengatakan bahwa mereka tetap menghormati proses hukum yang ada. Itu dilakukan untuk menghilangkan citra buruk yang ditempelkan pada PKS.
"Akan muncul dibenak publik bahwa saat PKS berhadapan dengan hukum maka kami tidak akan melawan hukum," ujarnya.
Sementara mitigasi lainnya adalah melakukan perbaikan internal dengan menekankan perlunya internal partai yang lebih baik lagi ke depannya.
"Kami harap ini adalah kasus terakhir, dan kami akan menerapkan good party governance untuk menunjukkan upaya menuju ke sana."
(obs)