Fadli: Reshuffle, Menteri Harus Dongkrak Kinerja Pemerintah

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Rabu, 04 Nov 2015 12:10 WIB
Fadli Zon enggan berandai-andai menanggapi wacana masuknya kader Partai Amanat Nasional di kursi kabinet Jokowi.
Dukung pengangkatan pekerja JLJ. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon mengamini saat ini sudah saatnya bagi pemerintahan Joko Widodo melakukan perombakan kabinet. Dia mengaku sudah mendapat masukan dari banyak pihak yang menghendaki adanya reshuffle Jilid II Kabinet Kerja.

Bahkan, kata Fadli, momentum perombakan kabinet secara menyeluruh seharusnya dilakukan sejak jilid pertama. Namun kala itu Presiden Jokowi memilih untuk melakukan perombakan terbatas di level menteri-menteri koordinator.

"Nah sekarang harus pada menteri-menteri teknis lah yang dievaluasi. Kecuali presiden merasa timnya sekarang sudah sangat hebat ya mungkin tidak perlu lagi ada reshuffle," kata Fadli saat ditemui di Gedung DPR, Rabu (4/11).
Meski demikian, Fadli enggan berandai-andai menanggapi wacana masuknya kader Partai Amanat Nasional di kursi kabinet Jokowi. Pimpinan DPR itu menegaskan urusan rombak kabinet ada dalam kewenangan presiden sebagai pemegang kekuasaan di ranah eksekutif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlepas dari masuk atau tidaknya PAN dalam Kebinet Kerja, Fadli tetap menyatakan PAN sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam Koalisi Merah Putih. Kumpulan partai pengusung Prabowo Subianto di ajang Pilpres 2014 itu diklaim masih solid dan tak terpisahkan.

"Seperti yang sudah disampaikan kalau PAN itu adalah bagian dari KMP, tapi di dalam konteks pemerintahan, mereka mendukung pemerintah. Saya kira itu hak dari partai politik," kata Fadli.
Fadli tak menampik PAN saat ini berdiri di atas dua kaki. Namun dia menyebut itu sudah menjadi pilihan dan hak partai yang tidak diintervensi sebab itu sudah menjadi kebijakan internal dari masing-masing partai.
Bagi Fadli, hal yang dipersoalkan saat ini bukanlah tentang siapa masuk kabinet, tetapi lebih kepada pencarian kualitas individu yang mampu dipercaya mendongkrak kinerja pemerintahan. Dia berharap Jokowi lebih mau mengedepankan orang-orang profesional untuk mengisi kabinet sebagaimana yang dia janjikan selama kampanye.

"Sekarang kami hanya berharap pemerintah bisa memerintah. Presiden jangan mau didikte. Presiden ini harus betul-betul jadi presiden. Jangan nanti dianggap the real presidennya itu orang lain," kata Fadli.

Partai Amanat Nasional kemarin memberi sinyal bahwa pergantian menteri atau reshuffle kabinet bakal terjadi pada pertengahan November ini.

(bag)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER