Kuta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengatakan kelumpuhan Bandara Internasional Ngurah Rai berdampak besar pada industri wisata provinsi ini.
Ketika mengadakan kunjungan mendadak ke Bandara Ngurah Rai pada Kamis (5/11), Ketut Sudikerta mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena ini adalah bencana alam.
Kepada wisatawan mancanegara yang memenuhi satu-satunya pintu masuk-keluar Bali melalui udara itu, Sudikerta meminta mereka bersabar dan menerima kenyataan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nasib wisatawan asing akibat penutupan bandara yang diikuti dengan pembatalan penerbangan ini menjadi tidak jelas karena insiden ini disebut sebagai
force majeure sehingga harga tiket tidak bisa dikembalikan.
Mereka hanya bisa menjadwal ulang penerbangan itu meski tidak jelas kapan bandara akan dibuka kembali.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV, Yusfandri Gona sebelumnya mengatakan 692 jadwal penerbangan domestik dan internasional dari Bandara Ngurah Rai dibatalkan karena dampak erupsi Gunung Barujari, Lombok.
Kementerian Perhubungan memperpanjang penutupan Bandara hingga Jumat (6/11). Keputusan itu diambil sesuai dengan Notam baru yang dikeluarkan Kemenhub Kamis (5/11) pagi ini dengan nomor A2479/15;B2685/15;C3472/15 dan C3473/15.
"Notam itu intinya menyatakan, Bandara Ngurah Rai Bali. Bandara Internasional Lombok, Bandara Selaparang Lombong dan Bandara Blimbing Banyuwangi penutupannya diperpanjang sampai besok," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan JA Barata kepada CNN Indonesia, Kamis (5/11).
Barata menjelaskan, perpanjangan tersebut berjangka waktu sampai besok pagi, 07.45 WIB, sebelum ada pengumuman selanjutnya. Pasalnya aktivitas vulkanik Gunung Rinjani masih aktif dan terus mengeluarkan abu vulkanik.
"Jam 07.45 WIB besok kita lihat perkembangannya seperti apa. Gunung Rinjani masih aktif."
(antara/yns)