Jakarta, CNN Indonesia -- Penahanan truk sampah oleh warga dan ormas di Cileungsi, Kabupaten Bogor menjadi perhatian utama Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Untuk mengatasi hal tersebut, Dinas Kebersihan DKI berencana bersihkan jalan transyogi atau jalan alternatif Cibubur yang dilewati truk sampah dengan mobil penyapu jalan (street sweeper).
Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim mengatakan pembersihan dilakukan untuk mengurangi bau dan sampah yang tercecer di jalan yang dilewati truk sampah DKI Jakarta.
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena truk sampah yang digunakan masih ada yang kurang layak. Namun, saat ini, pihaknya mengatakan pihaknya akan menggunakan truk kondisi baik untuk membuang sampah ke TPST Bantargebang.
"Kami hanya akan gunakan truk yang kondisinya baik. Truk yang tidak layak kami larang," kata Ali, ketika dihubungi, Kamis (5/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan langkah-langkah tersebut, Ali berharap penahanan truk sampah DKI Jakarta tidak kembali terulang di kemudian hari.
Dinas Kebersihan DKI Jakarta juga akan meremajakan truk sampahnya. Total 700 truk sampah akan diadakan di tahun depan. Adanya truk sampah tersebut membuat Pemprov DKI tidak lagi menggunakan pihak swasta untuk menyewa truk.
Truk yang dibeli juga akan dilengkapi dengan GPS (Global Positioning System) sehingga operasionalnya bisa dipantau. Selain itu, truk-truk tersebut juga memiliki bak penampungan sehingga air sampah tidak tercecer.
Sebelumnya, ratusan warga Cileungsi bersama dengan LSM dan organisasi masyarakat, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melakukan aksi penghadangan truk sampah milik Pemerintah DKI Jakarta yang melintas di jalan utama wilayah itu.
Tercatat sedikitnya sudah ada 50 dump truk sampah DKI yang melintas lalu dihadang oleh warga sejak pagi. Aksi masih terus berlanjut hingga petang tadi, sejumlah warga masih bertahan untuk melakukan penghadangan.
"Aksi warga sudah dimulai dari jam 07.00 WIB. Tercatat sekitar 150 orang terdiri dari warga dan LSM serta ormas setempat mengikuti aksi tersebut," kata Kapolsek Cileungsi Kompol Mujianto.
Mujianto mengatakan, aksi yang dilakukan dengan memblokir jalan yang akan dilalui truk sampah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menuju Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi.
"Posisi jalan ada di pertigaan, warga memblokir jalan dan meminta atau mengimbau truk untuk berbalik arah ke Jakarta, atau mencari jalan lain," kata Mujianto.
Menurut Muji, aksi ini dilakukan oleh warga sebagai bentuk protes karena sudah lama truk sampah berukuran besar milik Pemprov DKI Jakarta melintas di wilayah tersebut. Aktivitas tersebut dikeluhkan oleh warga, karena menyebabkan bau yang tidak sedap, kotor, dan muatan sampah yang diangkut kerap tumpah di jalan.
(utd)