JK Minta Ahok Selesaikan Masalah Sampah DKI

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Jumat, 06 Nov 2015 19:45 WIB
Ahok lantas menjelaskan kepada Wakil Presiden RI tersebut, Pemprov DKI berencana menggunakan teknologi pembakaran sampah untuk mengatasi persoalan sampah.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengatakan mendapat telepon dari Wakil Presiden Jusuf Kalla yang meminta untuk segera menyelesaikan persoalan sampah.

"Pak Wapres ingin persoalan ini harus diselesaikan. Kami harus bikin satu-satu, menggunakan konsep yang lama dikembangkan, tapi butuh waktu," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (6/11).
Ahok mengatakan ia lantas menjelaskan kepada Jusuf Kalla, langkah Pemprov DKI Jakarta yang berencana menggunakan teknologi incinerator atau pembakaran sampah dalam Intermediate Treatment Facilities (ITF) memerlukan waktu yang tidak sebentar.

Sedangkan, untuk langkah dekat, Ahok menuturkan mengambil tindakan pengamanan terhadap truk pengangkut sampah, akibat diadang tiga hari lalu di daerah Cileungsi, Bogor.
Untuk hal ini, Ahok sudah minta bantuan kepada Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian. Karena menurutnya, tidak boleh ada yang menghalangi truk untuk mengirim sampah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kamu menghalangi dari tiga rit jadi satu rit dalam semalam truknya tidak cukup, dan Bantargebang juga tidak bisa muat," kata Ahok.

Menurut Ahok, waktu operasional pengiriman sampah harus 24 jam. Mantan Bupati Belitung Timur itu menolak jika waktu pengiriman dipaksa dibatasi hanya 8 jam. Sebab, hal itu akan membuat macet seluruh akses jalan menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Hal serupa juga diutarakan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian. Tito menjelaskan, salah satu hasil mediasi dengan pihak Polda Jawa Barat dan Polres Bogor adalah memperbolehkan truk pengangkut sampah melintas pada malam hari, pukul 21.00-05.00 WIB di jalur Cileungsi menuju Bantargebang.

Meski demikian, Tito tak yakin waktu tersebut dapat mengirimkan sampah yang volumenya cukup banyak. Sebab, Tito melihat akan terjadi kemacetan lalu lintas serta penumpukan truk pengangkut sampah di jalan menuju Bantargebang. Hal itu diakibatkan adanya pertemuan arus truk yang datang dari Bekasi dan dari Cileungsi.

"Bertemu di satu titik di jam yang sama itu akan mengakibatkan terjadinya penumpukan truk-truk di sana. Akibatnya kemacetan lalu lintas," ujar Tito. (utd)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER