Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan memutuskan untuk memperpanjang penutupan dua bandar udara di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, hingga Kamis (12/11) pekan ini. Penutupan diestimasikan akan terjadi hingga pukul 08.45 Waktu Indonesia Barat (WIB) esok hari.
Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub JA Barata menyampaikan berdasarkan notam nomor B2778/15 dan C3563/15, Bandara Internasional Lombok (Lombok Praya) dan Bandara Selaparang Lombok ditutup hingga Kamis ini.
"Estimasi hingga esok, karena masih terdampak aktifitas Gunung Rinjani (debu vulkanik)," kata JA Barata kepada CNN Indonesia, Rabu (11/11).
Sementara itu, Afrian Wahyudi (30), salah satu warga di Kota Mataram, Lombok, mengatakan warga masih beraktifitas hingga hari ini. Pihak Dinas Kesehatan Mataram sudah menginstruksikan kepada warga untuk waspada atas dampak kesehatan debu vulkanik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa warga, ujar Afrian, telah mengenakan masker namun mayoritas memilih untuk tidak mengenakan masker karena menganggap situasi masih tergolong biasa.
"Memang sempat hujan abu sekitar tiga hari lalu tapi intensitasnya juga sangat kecil. Abu sangat tipis kelihatan cuma ada penumpukan sedikit di mobil misalnya," kata karyawan di perusahaan konstruksi tersebut saat dihubungi CNN Indonesia.
Sementara itu, petugas vulkanologi di Pos Pengamat Gunung Api Rinjani, Mutaharlin, mengungkapkan erupsi Gunung Barujari berupa aliran lava telah menyebabkan kenaikan volume permukaan Danau Segara Anak Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Aliran lava sudah mengarah ke timur laut Gunung Barujari dan sudah masuk ke Danau Segara Anak dengan jarak sekitar 400 meter," kata Mutaharlin, Selasa (10/11).
Gunung Barujari dengan ketinggian 2.376 meter dari permukaan laut (mdpl) dan berada di sisi timur kaldera Gunung Rinjani meletus pada Minggu, 25 Oktober 2015, sekitar pukul 10.45 WITA. Hingga saat ini gunung tersebut masih mengeluarkan asap disertai abu vulkanik.
Gunung Barujari lebih dikenal dengan sebutan sebagai anak Gunung Rinjani (3.726 mdpl) oleh masyarakat Pulau Lombok karena terbentuk di area Danau Segara Anak Gunung Rinjani pada 1944.
(utd)