Ahok Fokus Pembuatan Beton untuk Cegah Banjir di Kemang

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 11 Nov 2015 10:35 WIB
Menurut Ahok, pemprov DKI tidak bisa membongkar bangunan di Kemang. Satu-satunya cara hanya mempertinggi beton agar sungai menampung air lebih banyak.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyindir kesalahan kebijakan lurah Kemang terdahulu yang membuat wilayah tersebut sering banjir.

Wilayah Jakarta Selatan, khususnya Kemang, menjadi daerah yang memiliki potensi banjir cukup tinggi dalam beberapa tahun ini. Bentuk Kemang yang merupakan turunan lembah mengakibatkan wilayah tersebut jadi penampung air jika hujan deras menerjang.
"Sekarang itu tembok rumah ada di pinggir sungai, padahal dulu saat zaman Belanda pinggir sungai itu inspeksi," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/11).

Basuki mengungkapkan, kesalahan para lurah terdahulu adalah seenaknya memberikan sertifikat tanah kepada orang-orang Betawi zaman dulu. Sertifikat tersebut pada akhirnya dijual kembali ke orang-orang yang bukan asli Betawi.
Pria yang akrab disapa Ahok tersebut menegaskan kesalahan tersebut pula yang membuat Kemang tidak lagi ditempati oleh orang Betawi asli dan malah membuat Kemang jadi langganan banjir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang solusinya adalah mau tidak mau semua sungai dinormalisasi, meski tidak bisa seperti dulu," kata Ahok.

Menurutnya, yang perlu dilakukan sekarang adalah membuat beton di sekitar sungai di Jakarta. Beton dibuat untuk mempertinggi sungai agar mampu menampung volume air lebih banyak lagi.

Selain membuat volume air bisa lebih banyak, pembuatan beton di sungai-sungai juga diharapkan bisa mengalirkan air dari selatan dengan lebih cepat.
"Kami tak bisa membongkar bangunan di daerah selatan ini karena sudah permanen, jadi yang sekarang diharapkan adalah membuat air di wilayah selatan segera turun. Minimal kami membuat sungainya harus dalam dan panjang,"kata Ahok.

Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya banjir di DKI Jakarta, Polda Metro Jaya membentuk Satuan Tugas (Satgas).

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Valentino Tatareda mengatakan pembentukan satgas merupakan bentuk antisipasi dan persiapan masuknya musim hujan.

"Tugasnya untuk mengantisipasi dampak awal saja dari banjir. Seperti contoh, kami tahu berapa hari yang lalu sudah hujan dan terjadi genangan air yang cukup membuat terjadi kemacetan di beberap lokasi di Jakarta," ujar Valentino di Lapangan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta, kemarin.

Valentino menyampaikan selain banjir, satgas tersebut juga bertugas untuk mengatur kepadatan lalu lintas terdampak dari musim hujan. Selain itu, ia mengungkapkan, satgas banjir nantinya akan bekerjasama dengan instansi terkait yang memiliki kemampuan untuk menanggulangi bencana, khususnya banjir.

"Kami pastinya akan berkoordinasi dengan pihak terkait yang punya kemampuan. Satgas perannya mengantisipasi," ujarnya.

Lebih lanjut, Valentino menyampaikan personel yang dikerahkan dalam satgas tersebut berjumlah 200 personel. Selain personel, 20 unit mobil ranger dan alat antisipasi berupa parahu karet, pompa mesin serta gergaji mesin juga dikerahkan untuk mengantisipasi banjir. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER