Jakarta, CNN Indonesia -- Politisi senior Partai Golkar Ginandjar Kartasasmita prihatin terhadap kondisi partainya saat ini. Menurutnya dalam sejarah Golkar, belum pernah terjadi konflik sebesar ini. Meskipun diakui bahwa friksi di internal partai tetap ada.
Selama ini gesekan di tubuh Golkar tidak sampai memecah partai menjadi dua kubu. Ia mengatakan, friksi hanya mendorong kader keluar dan membentuk partai baru atau bergabung dengan partai lain.
"Tapi kalau membelah dua Golkar belum pernah terjadi. Ini dikhawatirkan akan berdampak buruk kepada Partai Golkar untuk masa mendatang," kata usai dikunjungi sejumlah kader muda Partai Golkar di rumahnya, Jakarta, Kamis (12/11).
Ginandjar mengaku sering berkunjung ke beberapa daerah yang diduduki kader Golkar, selain untuk kepentingan mengajar. Dia banyak mendengar suara kader di daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kader-kader di daerah jenuh sama Partai Golkar, mereka beranggapan sudah tidak merasa Golkar seperti rumah yang nyaman," terang Ginandjar.
Dalam Pilkada tahun ini, Golkar hanya bisa mengajukan pasangan calon sebanyak 139 dari 269. Hal ini terjadi karena di beberapa daerah, kedua kubu tidak sepakat maka terjadi kekosongan.
"Konflik ini sudah merugikan partai secara sangat mendasar. Kita tidak mau itu terjadi lagi," katanya.
Ginandjar mengatakan, keberadaan Partai Golkar makin terancam akibat konflik ini. Menurutnya, partai hanya kuat di Jakarta, tetapi di daerah sudah ditinggalkan kadernya.
"Di Jakarta masih ada (kader), tapi di daerah itu sudah habis," katanya.
Bahkan ada kader di daerah yang tidak mau lagi maju di Pilkada melalui Golkar. Mereka lebih memilih jalur independen.
"Intinya segeralah kita selesaikan (konflik), makin berlarut makin hanyut Golkar, makin terancam eksistensinya," tegasnya.
Ginandjar berpendapat konflik partainya bermula saat Pilpres 2014. Mereka saling menaruh dukungan kepada kedua kubu yang berbeda. Di satu sisi partainya membela pasangan Prabowo-Hatta. Di sisi lain ada yang mendukung pasangan Jokowi-JK.
"Pilpres sudah selesai, mustinya konflik ini juga selesai, ini malah berlarut. Konflik tidak akan mengubah hasil Pilpres, sekarang waktunya bersatu kembali," katanya.
Sementara kader muda Partai Golkar? Andi Sinulingga mengatakan, kunjungan kelompoknya ke rumah senior partai dalam rangka mencari penyelesaian konflik partai. Rencananya mereka akan berkunjung ke politisi senior Partai Golkar lainnya.
"Kita menyepakati percepatan mengakhiri konflik Partai Golkar dan segera bersatu menjadi sebuah kesatuan Partai Golkar," katanya.
(pit)