Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional, Eddy Soeparno, mengaku partainya tidak pernah mengetahui hasil-hasil pertemuan yang selama ini dilakukan Koalisi Indonesia Hebat, termasuk dengan Presiden Joko Widodo.
"Belum,
tuh," ujar Eddy saat dihubungi, Jumat (13/11).
Hal itu disampaikannya menanggapi pertemuan KIH dan Jokowi di Istana pada Kamis (12/11) malam. Termasuk, perubahan nama Koalisi Indonesia Hebat menjadi Partai-Partai Pendukung Pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eddy menambahkan, ketidaktahuan itu sebenarnya wajar saja. Alasannya, partai yang dipimpin Zulkifli Hasan pada dasarnya memang tidak bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi-JK pada Pilpres 2014.
"Itu kan kesepakatan antar partai-partai yang tergabung di KIH. Kami kan bukan di KIH. Jadi wajar saja kita tidak mengetahui rencana perubahan ini," katanya.
Meski begitu, dia mengatakan kemungkinan PAN akan mengikuti pertemuan-pertemuan selanjutnya, pasca perubahan nama koalisi. Mengingat, PAN telah mendeklarasikan menjadi partai pendukung pemerintahan Jokowi-JK sejak dua bulan lalu.
"Kemungkinan begitu ya. Saya belum mengetahui teknisnya bagaimana nanti, tetapi ketika diundang kami akan hadir," ujarnya.
Pada Kamis (12/11) malam, petinggi Partai Koalisi Indonesia Hebat diketahui sempat menemui Presiden Joko Widodo di Istana. Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya Romahurmuziy mengatakan pertemuan itu membahas konstelasi politik dan konsolidasi KIH.
Selain itu juga membahas hal-hal yang terkait dukungan atas kinerja pemerintahan Jokowi-JK dan kinerja parlemen.
(meg)