Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Keadilan Sejahtera Aboe Bakar Al Habsy mempertanyakan apakah Komisi Pemberantasan Korupsi memberikan perlakuan khusus terhadap beberapa orang.
Dalam rapat dengar pendapat bersama pimpinan KPK, Kamis (19/11), Aboe Bakar mengeluhkan dirinya yang semakin sulit bertemu dengan pimpinan KPK nonaktif Abraham Samad. Dia sempat menceritakan kembali perbincangannya dengan Samad saat itu.
"Main saja langsung ke kantor," kata Aboe Bakar menirukan jawaban Samad.
Dia mengaku senang saat mendengar jawaban tersebut. Namun dia mengaku ada kesan yang menyeramkan saat berkunjung ke Gedung KPK. Karena, baik tamu maupun tersangka diharuskan masuk melalui pintu depan, pintu utama KPK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kan mitra, apakah tidak boleh datang hanya untuk mengontrol? Datang ke sana lewat pintu depan langsung dikira terkait (kasus) apa-apa," katanya.
Sementara itu, menurut Aboe Bakar, ada seorang tokoh yang mampu masuk ke gedung KPK melalui pimpinan. Sepengetahuannya, pintu belakang hanya dipakai pimpinan lembaga anti rasuah.
Awalnya, Aboe Bakar enggan mengungkapkan siapakah yang masuk ke KPK melalui pintu 'rahasia' saat itu. Namun, politikus Partai NasDem Akbar Faizal mendorongnya menyebutkan nama.
"Tidak berani saya," kata Aboe Bakar.
"Sebut saja. Nanti saya sampaikan," jawab Akbar Faizal.
"Surya Paloh. Tidak umumlah. Apa ada orang yang diistimewakan? Kalau Pak Akbar ada tambahan silakan," tutur Aboe Bakar.
Tokoh yang dimaksud Aboe Bakar dan Akbar Faizal ternyata berbeda. Akbar mengatakan ada orang setingkat menteri senior yang datang Gedung KPK melalui pintu belakang.
Dia mengakui, bisa saja menteri tersebut membicarakan hal biasa saja bersama pimpinan KPK. Namun, masyarakat menjadi berspekulasi yang lain karena sang menteri masuk melalui pintu belakang KPK.
"Apakah ada pintu khusus? Karena apa yang sebenarnya membuat Pak Luhut datang ke KPK saat itu? Bisa bicara yang lain, tapi itu menyebabkan spekulasi kemana-mana," kata Akbar Faizal.
(bag)