Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar antara lembaga kementerian menghindari tabrakan sehingga tidak menimbulkan perbedaan-perbedaan yang justru dapat memicu polemik di publik.
Dalam pembukaan Sidang Kabinet Paripurna dengan topik 'Pemantapan Program Kerja Pemerintah Tahun 2016' di Istana Kepresidenan Bogor, hari ini, Jokowi menuturkan bahwa pihaknya akan meneliti satu per satu arah dan program kerja pemerintah, sehingga eksekutif dapat melangkah dengan cepat.
Jokowi pun meminta para menteri dan pimpinan lembaga non-kementerian nantinya mampu melakukan terobosan-terobosan baru dengan belajar dari pengalaman kerja pada tahun 2014 sampai 2015. Dengan demikian, semua program terintegrasi dan terkonsolidasi dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semuanya satu garis lurus dengan visi misi Presiden dalam Nawa Cita, dalam RPJMN dan antara perencanaan dan penganggaran juga sambung," ujar Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas menyinggung soal harus adanya rasa saling bekerjasama dan bersinergi antarmenteri, karena persoalan pembangunan nasional bersifat lintas sektoral, lintas daerah, bahkan lintas negara.
"Saya tegaskan, hindari tabrakan antara kementerian atau lembaga, tidak ada yang namanya polemik di publik yang menggambarkan perbedaan-perbedaan. Perbedaan hanya di ruangan, hanya di forum-forum kabinet," katanya di Bogor, Senin (23/11).
Setiap kementerian atau lembaga, tegas Jokowi, harus benar-benar berkonsolidasi dengan yang lainnya. "Kita harus melihat mana yang prioritas, mana yang strategis, mana yang berdampak luas pada rakyat dan mana yang prioritas, kedua, ketiga, keempat," ujarnya.
Jokowi juga meminta agar para pembantunya untuk terus berkomunikasi dengan rakyat, mendengar masukan-masukan dari masyarakat, dan mengajak serta melibatkan masyarakat dalam melakukan terobosan-terobosan dan perubahan-perubahan yang dia inginkan.
Sementara pegangan pemerintah saat ini, kata Jokowi, antara lain masalah pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, kemiskinan, inflasi dan daya beli rakyat, dan rasio kesenjangan pendapatan.
"Lima ini yang harus dipegang. Kita pontang-panting semua kelihatan bagus, tapi kalau lima ini tidak dipegang, tidak ada artinya," katanya.
(meg)