Cegah Bom, Kepolisian Gandeng Kementerian Awasi Toko Kimia

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Rabu, 25 Nov 2015 18:44 WIB
Peredaran bahan kimia berbahaya perlu diawasi dengan ketat agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu termasuk teroris.
Ilustrasi Ledakan. (gsmudger/Thinkstock CNNIndonesia GettyImages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Kepolisian akan melakukan kejasama dengan Kementerian Perdangan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk mengawasi toko yang menjual bahan kimia sebagai bahan baku bom.


"Kita berharap nantinya ada kerjasama dengan Kementerian Perdagangan dan BPOM untuk mengawasi peredaran bahan baku tersebut," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (25/11).


Tito mengatakan peredaran bahan kimia berbahaya perlu diawasi dengan ketat agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu, termasuk teroris. Tito mengungkapan rencana kerjasama tersebut masih perlu dikaji lebih mendalam. Namun, Tito menilai, kerjasama tersebut merupakan langkah antisipasi terhadap tindak terorisme di Indonesia.
Bekas kepala Densus 88 itu menuturkan selain toko kimia, dalam kejasama tersebut Kepolisian akan meminta para importir juga mendapat pengawasan ketat. Pasalnya, pintu masuk peredaran bahan kimia terletak pada importir tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Importirnya juga harus benar-benar diawasi. Ini melibatkan Kementerian Perdagangan dan BPOM," ujar Tito.
Sebelumnya, salah satu bahan peledak berdaya ledak tinggi jenis triacetone triperoxide peroxyacetone (TATP) dijual bebas di beberapa toko kimia di Indonesia. Tito mengatakan, bahan peledak tersebut tidak dapat terdeteksi oleh sinar X dan sangat sensitif.

"Jenis bomnya tidak stabil dan high explosive," ujar Tito beberapa waktu lalu. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER