Jakarta, CNN Indonesia -- Misteri siapa pejabat eselon II di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diturunkan jabatannya akhirnya terjawab. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mencopot Kepala Inspektorat DKI Jakarta Lasro Marbun dan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Andi Baso dari jabatan mereka.
Ahok, sapaan Basuki, menjelaskan bahwa keduanya dicopot lantaran diduga memiliki hubungan dengan kasus dugaan korupsi pengadaan alat Uninterruptable Power Supply (UPS) anggaran 2014.
"Karena dua orang itu berhubungan langsung dengan UPS,
scanner, dan APBD siluman," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/11) sore.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski menjadikan kasus UPS sebagai alasan pencopotan, namun Ahok tidak mengetahui apakah Lasro ataupun Andi benar-benar terlibat langsung dalam kasus yang sudah masuk persidangan dengan terdakwa Alex Usman tersebut.
Ahok hanya memastikan bahwa saat kasus itu terjadi saat Andi menjadi salah satu pihak yang bertanggungjawab di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah. Sementara Lasro disebut Ahok bertanggungjawab di Dinas Pendidikan.
"Saat saya diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan, ada kecenderungan bahwa saya memberikan keduanya jabatan karena saya takut," katanya.
"Jadi seolah-olah saya melindungi mereka karena terlibat kasus itu. Makanya hari ini saya buktikan dan saya copot keduanya."
Posisi Lasro kini digantikan oleh Meri Ernahani yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Industri dan Perdagangan. Sementara Junaedi, yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dewan Pengurus KORPRI DKI Jakarta menggantikan posisi Andi Baso.
Total jumlah pejabat eselon yang yang dilantik oleh Ahok berjumlah 65 orang, termasuk pengganti Lasro dan Andi. 65 orang tersebut terbagi atas dua orang eselon II dan sisanya eselon III dan IV.
(meg)