Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masih mempercayakan jabatan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pada pejabat lama. Jabatan tersebut sempat diisukan akan mengalami pergantian setelah Gubernur yang biasa disapa Ahok tak puas pada penyusunan anggaran yang dilakukan.
Namun hari ini, tak ada satu pun kepala dinas yang diganti. Dua jabatan golongan eselon II yang mengalami pergantian adalah Kepala Inspektorat dan Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah.
Ahok beralasan, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan tak dicopot lantaran diberikan kesempatan karena anggaran yang dikeluarkan masih terlalu besar.
"Anggaran sangat besar dan jika sampai diganti langsung akan terjadi masalah di pertanggungjawaban," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Ahok memang telah mengevaluasi anggaran yang diajukan Kadisparbud untuk 2016 senilai lebih dari Rp 1 triliun. Angka tersebut pun pada akhirnya bisa ditekan hingga Rp300 miliar saja.
"Ini anggaran Rp 1 triliun lebih, jadi kepalanya harus bertanggung jawab untuk menyelesaikan," ujarnya.
Sebelumnya Ahok melantik 65 pejabat eselon II, III, dan IV yang bekerja di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pejabat eselon II yang dicopot oleh Ahok adalah Kepala Inspektorat DKI Jakarta Lasro Marbun dan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Andi Baso.
Keduanya dicopot lantaran diduga berhubungan langsung dengan kasus dugaan korupsi pengadaan alat Uninterruptable Power Supply (UPS).
Posisi Lasro pun pada akhirnya digantikan oleh Meri Ernahani yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Industri dan Perdagangan. Sementara Junaedi yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dewan Pengurus KORPRI DKI Jakarta menggantikan posisi Andi Baso.
(sur)