Hadiri KTT Iklim, Jokowi Akan Bertolak ke Paris Hari Ini

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Minggu, 29 Nov 2015 09:11 WIB
Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan bertolak menuju Paris, Perancis pada Minggu (29/10) untuk menghadiri KTT Perubahan Iklim.
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi kebakaran lahan di Kelurahan Guntung Payung, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalsel, akhir September lalu. (ANTARA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan bertolak menuju Paris, Perancis pada Minggu (29/10) untuk menghadiri KTT Perubahan Iklim. Didampingi Ibu Negara, Iriana Widodo, Jokowi dijadwalkan bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta pada pukul 09.00 WIB.

Jokowi juga dijadwalkan akan menggelar jumpa pers sebelum bertolak ke Paris.

Sesuai jadwal, Jokowi bersama rombongan akan tiba di Paris pada pukul 21.00 waktu setempat. Pesawat presiden akan mendarat di Bandara Internasional Le Bourget, Paris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setibanya di Paris, Jokowi dijadwalkan akan melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa pemimpin dunia.

Sebelumnya, Menlu Retno Marsudi mengatakan Presiden Joko Widodo akan menyampaikan pandangan Indonesia dalam proses negosiasi yang berlangsung dalam KTT Perubahan Iklim di Paris awal pekan depan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada wartawan di Istana Presiden Jakarta, Jumat (27/11) mengatakan Presiden Joko Widodo akan bersama 147 pemimpin lainnya menyampaikan sejumlah pandangan dan posisi Indonesia mengenai berbagai isu terkait perubahan iklim.

"Dan selama pertemuan leaders tersebut, Presiden tentunya akan menyampaikan statement Indonesia selama kurang lebih tiga sampai lima menit. Dan dalam statement itu tentunya kita menyampaikan beberapa hal. Pertama adalah pemberian political support terhadap suksesnya negoisasi tersebut," kata Retno.

"Kemudian kita juga menjelaskan mengenai posisi strategis Indonesia karena Indonesia adalah salah satu negara pemilik hutan yang terbesar tetapi kita juga pada posisi yang secara geografis yang rentan terhadap perubahan iklim," ujar Retno menambahkan.

Retno menjabarkan Indonesia memiliki posisi strategis karena memiliki 17 ribu pulau, di antaranya adalah pulau-pulau yang kecil, lebih dari 70 persen wilayah Indonesia terdiri dari air, laut, dan sebagainya. Indonesia, menurut Retno, sejak beberapa waktu lalu juga sudah menyampaikan komitmen mengenai pengurangan emisi.

"Itu membuat kita juga rentan dan kita sebagai negara berkembang kita juga masih memerlukan ruangan yang cukup untuk melakukan pembangunan ekonomi," kata Retno. (antara)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER