Pengamat: Kunci Kasus Novanto di Anggota Minoritas Parlemen

Bagus Wijanarko | CNN Indonesia
Senin, 30 Nov 2015 09:49 WIB
Pengamat politik UGM Arie Sudjito meminta poros KMP dan Koalisi Pemerintah di MKD bersatu menyelesaikan perkara Setya Novanto.
DPR terima parlemen Jepang-Indonesia. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Arie Sudjito yakin di parlemen masih ada orang yang memiliki hati nurani. Ia berharap anggota Mahkamah Kehormatan Dewan yang mempunyai agenda perubahan atau minoritas progresif memberi harapan dalam kasus persidangan etik Ketua DPR Setya Novanto.

Setya Novanto menurut Arie bisa terbebas dari sanksi etik ketika melakukan bertemu dengan pengusaha Amerika Serikat Donald Trump. Melihat kasus itu, rakyat menurutnya sudah semakin hilang kepercayaannya dengan lembaga legislatif.

MKD sendiri dinilainya sudah kemasukan angin. “Artinya MKD harus bekerja sama dengan civil society lainnya agar Setya Novanto mendapat sanksi kali ini. Kuncinya ada pada anggota minorotas progresif di MKD,” kata Arie kepada CNN Indonesia, Senin (30/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Publik terus mengikuti perjalanan sidang yang melibatkan Setya di MKD. Melihat hal itu, Arie berharap agar anggota minoritas progresif di Senayan berani berjuang. Salah satu cara anggota minoritas progresif mengawal kasus ini adalah bekerjasama dengan publik melalui pemberian informasi.
Melihat adanya kekuatan Koalisi Merah Putih dan Koalisi Pemerintah, Arie melihat hal ini seharusnya bisa menjadi cermin. Ia meminta agar kedua poros kekuatan di parlemen itu bersatu agar masalah Setya bisa menjadi titik tolak bersatunya para legislator. 

Harapan agar Indonesia memiliki kualitas anggota parlemen baik belum terjawab sejak lama. Menurut Arie, civil society bisa mengubah hal ini. Caranya dengan mengontrol parlemen. “Setiap 5 tahun sekali. Jadi kalau ada ketidakpercayaan jangan pilih lagi politisi yang dianggap buruk,” kata dia.

Arie sendiri sebagai komponen civil society terus melakukan dorongan agar kualitas anggota parlemen bisa membaik. Ini dilakukannya dengan cara melakukan pergerakan demokratis melalui media-media sosial. “Dari bawah melakukan gugatan,” katanya.
Banyak aktivis yang saat ini duduk di parlemen. Menurut Arie seringkali aktivis tersebut lupa akan perjuangannya ketika masuk ke Senayan. “Mereka tercerabut dari komunitas dan entitas,” kata Arie. Hal ini menurutnya disebabkan karena para aktivis tersebut tidak ditemani ketika duduk di parlemen.

MKD dijadwalkan akan menggelar rapat pleno tertutup anggota untuk memutuskan persidangan Setya Novanto siang ini. Dari hasil sidang diharapkan adanya pengesahan soal jadwal-jadwal persidangan. 

Senin pekan lalu (23/11), mayoritas fraksi di MKD sempat mempersoalkan posisi hukum Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said sebagai pihak pelapor, karena jabatan menteri dianggap tak sesuai dengan Peraturan DPR Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Beracara MKD. (bag)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER