Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kesal dengan kejadian tabrakan yang melibatkan bus Tranjakarta dengan commuterline pada Sabtu (28/11). Dia pun langsung akan melakukan evaluasi terhadap kinerja direksi PT. Transjakarta.
Ahok, sapaan Basuki, mengungkapkan bahwa sanksi yang diberikan oleh direksi pada operator masih terlalu ringan. Seharusnya, sanksi yang diberikan pada operator berupa pencabutan kontrak.
"Ini akan kami evaluasi karena direksinya payah, sanksinya terlalu ringan," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/11).
Namun begitu Ahok mengatakan bahwa dewan direksi tidak memiliki keberanian untuk mencabut kontrak pada operator lantaran PT. Transjakarta tidak memiliki bus cadangan seandainya satu operator dicabut izinnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok menambahkan seharusnya PT. Transjakarta bisa membeli bus sendiri karena ketersediaan bank dan uang mencukupi. Dia pun menyayangkan keputusan dewan direksi yang memilih untuk mempersilakan operator nakal yang menyediakan bus-bus tersebut.
"Saya sudah perintahkan untuk membeli ribuan bus, baik itu single atau yang lain," katanya. Namun ia menghitung bila sanksinya berat semisal kontrak operator dicabut maka pengangkutan akan terbengkalai.
Ahok mengaku akan terus memerintahkan anak buahnya untuk membeli bus yang cukup karena dia berniat untuk membuat bus Transjakarta beroperasi selama 24 jam.
Menurutnya lumrah bila mengeluarkan uang hingga triliunan rupiah untuk pengadaan bus Transjakarta asalkan masyarakat bisa menaiki bus dengan harga murah.
"Jadi intinya memang akan kami lakukan evaluasi, direksi ini payah. Tahun depan jika belum bisa memberikan opini yang benar maka akan kami cuci gudang," kata Ahok.
(bag)