Kapolri Sebut ISIS Ancam Serang Indonesia

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Selasa, 01 Des 2015 18:16 WIB
Ancaman serangan itu disebut Jenderal Badrodin Haiti dapat berupa serangan senjata dari kelompok teroris terafiliasi ISIS seperti Mujahidin Indonesia Timur.
Jenderal Badrodin Haiti menyebut bentuk ancaman ISIS dapat berupa serangan senjata dari kelompok teroris terafiliasi ISIS seperti Mujahidin Indonesia Timur. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan ada ancaman serangan dari kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ke Indonesia.

"Ancaman itu selalu ada, tiga bulan yang lalu ada, sekarang juga ada," kata Badrodin di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Selasa (1/12).

Dia mengatakan ancaman itu bisa berupa serangan bersenjata dari kelompok teroris terafiliasi ISIS seperti Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu, propaganda ISIS juga menyebar melalui internet sehingga banyak orang bisa terpengaruh untuk melakukan serangan.

Terlebih, Santoso juga belum lama ini mengeluarkan video ancaman serangan terhadap Istana Merdeka dan Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya.

Ancaman-ancaman itu, kata Badrodin, menjadi salah satu pertimbangan Polri untuk meningkatkan pengamanan di berbagai objek vital.

"Hampir semua pihak di negara siaga, tidak hanya Kepolisian. Tempat-tempat seperti bandara juga kami tingkatkan pengamanannya, kami kan antisipasi semaksimal mungkin," kata Badrodin.

Dia mengimbau masyarakat agar selalu waspada terkait ancaman teror yang bisa terjadi kapan saja, di mana saja. Walau demikian, dia meminta publik beraktivitas seperti biasa karena Kepolisian sudah mengantisipasi ancaman itu.

Secara umum, peningkatan pengamanan itu dilakukan tidak hanya karena ada ancaman dari kelompok teroris. Badrodin mengatakan Desember adalah bulan yang penuh padat agenda masyarakat, mulai hari jadi Organisasi Papua Merdeka hari ini, Pemilihan Kepala Daerah Serentak 9 Desember nanti dan Hari Raya Natal 24-25 Desember.

"Tidak hanya karena ISIS tapi juga karena yang lain," kata Badrodin. "Desember banyak momentum atau kalender Kamtibmas yang harus diwaspadai."

(meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER