Jelang Pilkada Isu Politik Uang Merebak

Hafizd Mukti | CNN Indonesia
Selasa, 08 Des 2015 06:54 WIB
Beberapa dugaan politik uang merebak jelang Pilkada Serentak 2015 yang digelar esok. Polisi mengerahkan intelijen di wilayah rawan kecurangan.
Pekerja menyortir kertas suara di percetakan Adi Perkasa Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/11). Sebanyak tiga provinsi yakni Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat melakukan cetak kertas suara di percetakan tersebut untuk digunakan pada Pilkada serentak 9 Desember 2015. (Antara Foto/Yusran Uccang)
Sulawesi Tenggara, CNN Indonesia -- Isu permainan politik uang merebak di tujuh kabupaten se-Sulawesi Tenggara menjelang menyelenggarakan pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2015.

"Para tim sukses masing-masing pasangan calon bupati dan wakil bupati sejak beberapa hari terakhir, bergerilya menawarkan uang kepada para pemilih," kata Hary, salah seroang warga Langgikina, Kabupaten Konawe Utara di Kendari, Selasa.

Sejak awal proses Pilkada kata dia, para tim sukses sudah menjanjikan uang sebesar Rp1,5 juta untuk orang yang bisa merekrut pemilih.
Di Konawe Utara ada tiga pasangan calon bupati yang ikut Pilkada. Satu pasangan calon bupati incumbent Aswad Sulaeman/Ruksamin yang maju sebagai calon bupati, sedangkan satu pasangan calon lainnya merupakan pemain baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu di Pilkada Wakatobi yang hanya diikuti dua pasangan calon bupati-wakil bupati, pasangan Haliana-Muhamad Syawal dan pasangan Aruhawi Ruda-Ilmiati Daud, pasaran suara pemilih dikabarkan senilai Rp200 ribu hingga Rp300 ribu.

Para tim sukses menyalurkan uang politik tersebut sejak awal kampanye, hingga menjelang pemungutan suara Pilkada.

"Dua pasangan tim sukses yang bertarung di Pilkada Wakatobi, secara terbuka menjanjikan uang kepada para pemilih, bahkan, sejak kampanye dimulai, uang panjar sudah diberikan kepada setiap pemilih," kata Deny, warga Wangiwangi, Wakatobi melalui telepon dari Kendari-Wangiwangi, Selasa.
Menurut Deny, pasangan dua tim sukses tidak ragu-ragu mempengaruhi pemilih dengan uang, bahkan ada tim sukses pasangan calon bupati yang menggratiskan penumpang kapal tujuan Wangiwangi-Kendari, jika memilih pasangan yang diinginkan pemilik kapal.

"Tidak jarang, calon penumpang yang tidak mau mengikuti keinginan pemilik kapal, harus turun dari kapal. Mereka tidak diikutkan berangkat ke Kendari," katanya.

100 Intelijen

Polres Dumai, Provinsi Riau akan menerjunkan 100 intelijen gabungan untuk mengawasi praktek politik uang dan potensi penggelembungan suara dalam pelaksanaan Pilkada.

Kepala Kepolisian Resort Dumai AKBP Suwoyo di Dumai menyebutkan sejumlah tempat rawan sudah dipetakan dan tim intelijen gabungan akan mengawasi terjadinya politik uang dan penggelembungan suara.

Berbicara usai upacara pergeseran pasukan PAM TPS Ops Mantap Praja Siak Dumai, ia menyatakan dalam mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, kepolisian juga akan menyebarkan brosur dan pemasangan spanduk imbauan agar menghindari politik uang dan penggelembungan suara.
Untuk politik uang akan diancam dengan hukuman 9 bulan kurungan penjara dan penggelembungan suara dengan pasal pemalsuan data ataupun surat dengan ancaman 6 tahun penjara.

"Kita mengimbau lima pasangan calon dan tim sukses serta masyarakat agar menyukseskan pelaksanaan Pilkada ini, dapat berjalan dengan tertib dan aman tanpa ada gangguang apapun," harap dia.

Pelaksanaan pengamanan Pilkada serentak 9 Desember mendatang, lanjut dia, akan dikerahkan sebanyak 600 personel gabungan, terdiri 316 anggota polisi, 31 Brimob, 234 TNI dan dibantu 986 petugas perlindungan masyarakat (Linmas).

Pengamanan Pilkada dimulai dari penjagaan Kantor KPU setempat, distribusi logistik di tingkat kecamatan dan kelurahan serta pengawalan 493 TPS yang tersebar di seluruh wilayah Kota Dumai.
"Diingatkan kepada seluruh personel terlibat pengamanan agar dapat menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta dapat menekan gangguan dalam pelaksanaan Pilkada ini," tegas dia.

Sebelum memulai upacara pergeseran pasukan PAM Pilkada, Polres Dumai terlebih dahulu mengadakan zikir dan Istighosah bersama, dihadiri Penjabat Wali Kota Arlizman Agus dan seluruh pejabat pimpinan daerah.

Kegiatan bertujuan untuk memanjatkan doa bersama agar Pilkada Dumai lancar kondusif ini dihadiri juga lima pasang calon wali kota, yaitu Muhammad Ikhsan, Zulkifli AS, Amris, Abdul Kasim dan Agus Widayat. (pit/antara)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER