Jakarta, CNN Indonesia -- Fraksi Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Surabaya melayangkan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Setya Novanto selaku Ketua DPR RI. Partai pimpinan Muhammad Romahurmuziy itu menilai Setya sudah tidak layak memimpin parlemen.
Sikap yang dilayangkan oleh partai berlambang Kabah itu didasari oleh penilaiannya terhadap kinerja Setya yang mereka anggap kerap melakukan "keputusan tergesa-gesa dan penuh konspirasi".
"Kami akan mengadukan hal-hal yang berkaitan dengan ketidakpercayaan kami kepada Mahkamah Kehormatan Dewan," ujar Ketua DPP PPP Djoko Purwanto, dalam keterangan resmi di Gedung DPR, Selasa (8/12).
Menurut Djoko, banyak keputusan Setya yang merugikan PPP terutama kepengurusan kubu Muktamar Surabaya. Kebijakan kontroversial Setya yang paling anyar adalah menyetujui pergantian anggota MKD dari Fraksi PPP tanpa izin atau sepengetahuan pengurus partai kepemimpinan Rommy.
Pergantian Anggota MKD itu diberlakukan terhadap Zainut Tauhid yang digantikan Dimyati Natakusumah. Pergantian dilakukan persis sebelum Setya dihadirkan untuk memberikan keterangan selaku teradu dugaan pelanggaran etik dalam sidang di MKD kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dinilai kontroversial, PPP mendapati kejanggalan lain yang tidak kalah mengejutkan. Surat lampiran pergantian Anggota Kelengkapan Dewan Fraksi PPP di MKD diketahui menggunakan kop surat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera.
"Jadi pergantian itu jelas dilakukan atas permintaan PKS, bukan dari fraksi kami. Parahnya lagi, itu ditandatangani oleh Setya Novanto pada 7 Desember 2015," kata Djoko.
Kebijakan yang dinilai konspiratif itu dianggap sebagai kulminasi dari rentetan kelalaian Setya selama memimpin DPR. "Oleh karenanya kami Fraksi PPP mengajukan mosi tidak percaya kepada setya novanto," kata Djoko.
(sur)