Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan meminta Mahkamah Kehormatan Dewan memanggilnya Kamis esok. Nama Luhut disebut sebanyak 66 kali dalam rekaman pembicaraan antara Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha minyak Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin terkait upaya perpanjangan kontrak Freeport di Indonesia.
“Saya minta dipanggil MKD. Kalau mereka bisa diyakinkan, undang saya besok, saya datang," kata Luhut usai meninjau Pilkada Serentak di Tangerang Selatan, Rabu (9/12).
Jika MKD tidak memanggilnya, Luhut akan menggelar jumpa pers Jumat pekan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Lusa saya mau bikin konferensi pers biar posisi saya jelas. Saya tidak mau anak dan istri saya jadi terbebani persoalan ini,” kata mantan Kepala Staf Kepresidenan itu.
Hingga saat ini MKD telah memanggil Menteri ESDM Sudirman Said, Maroef Sjamsoeddin, dan Setya Novanto. Sudirman diperiksa selaku pelapor dugaan pelanggaran kode etik oleh Setya, Maroef selaku saksi yang juga diam-diam percakapan, dan Setya selaku pihak yang dilaporkan.
Sidang etik digelar MKD untuk membuktikan ada atau tidak pelanggaran oleh Setya Novanto kala bertemu Maroef dan Riza untuk membahas perpanjangan kontrak karya Freeport Indonesia.
Sebelumnya, Luhut diminta Jokowi untuk memberikan penjelasan lengkap di hadapan MKD. Instruksi Jokowi itu dikeluarkan usai Luhut membicarakan persoalan rekaman skandal Freeport itu dengan sang Presiden.
Pak Luhut pergi saja (ke MKD), jelaskan semua,” ujar Luhut menirukan ucapan Jokowi.
Dalam rekaman percakapan antara Setya, Maroef, dan Riza yang telah diputar dua kali pada sidang MKD, Luhut disebut dekat dengan Jokowi dan punya peran besar untuk meloloskan perpanjangan kontrak karya Freeport Indonesia.
[Gambas:Video CNN] (agk)