Politikus PAN Sarankan Setya Novanto Mundur dari Ketua DPR

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2015 12:08 WIB
Anggota Komisi II ini masih menaruh keyakinan kepada MKD dapat menangani perkara Setya sesuai dengan harapan masayarakat.
Sidang Mahkamah Kehormatan Dewan Tertutup Setya Novanto. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perkara etik Ketua DPR Setya Novanto, saat ini masih diproses Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Namun, suara permintaan mundur dan mosi tidak percaya kepada Setya sudah mulai bermunculan.

Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional, Yandri Susanto, termasuk yang menyuarakan secara pribadi agar Setya mundur dari jabatannya.

"Kalau saya, bukan Fraksi PAN ya, memang sebaiknya Pak Novanto mundur," kata Yandri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (10/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Yandri menegaskan, hingga saat ini Fraksi PAN masih menginstruksikan anggotanya di MKD untuk mengawal perkara Setya dengan cara melaksanakan sidang secara terbuka.
Anggota Komisi II ini masih menaruh keyakinan kepada MKD dapat menangani perkara Setya sesuai dengan harapan masayarakat.

Namun, jika nanti dalam perkembangan penanganan perkara diindikasikan ada kongkalikong atau kesan menutupi, Fraksi PAN akan memikirkan untuk mengambil sikap seperti mengajukan mosi tidak percaya, atau meminta Setya mundur.

"Saya kira ini pertaruhan lembaga DPR secara keseluruhan," ujar Yandri.
Yandri pun berpendapat agar semua pihak yang terkait dalam percakapan seperti Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Pandjaitan atau Presiden dan Wakil Presiden harus dipanggil, termasuk pemanggilan paksa pengusaha Riza Chalid oleh MKD.

"Tak ada di republik ini satu orang pun yang tidak boleh tidak tunduk, dengan aturan main hukum, termasuk Riza Chalid," sebut Yandri.

Selain itu, terkait langkah Setya yang melaporkan Menteri ESDM Sudirman Said ke Bareskrim Polri, Yandri merasa tidak masalah, dan hal itu dapat membuktikan persoalan pencemaran nama baik atau bentuk fitnah yang ditujukan.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Jakarta Agung Laksono berharap Setya Novanto mengundurkan diri sebagai Ketua DPR. Menurutnya, Setya nantinya tidak dapat bekerja dengan efektif apabila terus mempertahankan jabatannya tersebut.

Wakil Presiden Jusuf Kalla juga mendorong agar Ketua DPR Setya Novanto mundur dari jabatannya saat ini sebagai wakil rakyat. Orang nomor dua di Republik Indonesia itu mengatakan akan lebih bagus jika politikus Partai Golkar itu memilih lengser.

Hari ini, Pimpinan MKD, Surahman Hidayat dan Junimart Girsang, sudah menyambangi Kejaksaan Agung untuk meminta rekaman asli percakapan antara Ketua DPR Setya Novanto dengan pengusaha minyak Riza Chalid dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.

Ketua MKD Surrahman Hidayat pun bertekad akan menyelesaikan penanganan perkara Setya, sebelum parlemen memasuki masa reses, Jumat (18/12) pekan depan. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER