Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah sempat marah lantaran menerima laporan adanya dana siluman sebesar Rp 700 miliar yang muncul dari nomenklatur baru milik Suku Dinas Tata Air di Kebijakan Umum APBD Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akhirnya memastikan dana tersebut bukanlah dana tersembunyi.
Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan telah melakukan pengecekan dengan ikut rapat bersama Badan Anggaran. Dakan rapat tersebut ditemukan bahwa uang dan nomenklatur yang sempat dianggap ganjil merupakan gelondongan dari nomenklatur yang ada di rancangan sebelumnya.
"Saya tidak tahu apakah itu disengaja atau tidak, tapi mereka menghilangkan angka di 17 nomenklatur dan membentuk nomenklatur baru," kata Ahok saat ditemui di gedung DPRD DKI, Kamis (10/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok menjelaskan uang Rp 700 miliar di nomenklatur baru tersebut, yang disebut nomenklatur Z, berasal dari anggaran yang ada di nomenklatur A hingga Q. Adanya nomenklatur baru tersebut membuat Banggar memutuskan untuk mencoretnya.
Terlebih, nomenklatur tersebut tak ada dalam Rancangan Kerja Perangkat Daerah yang sebelumnya diserahkan oleh Pemprov DKI.
"Jadi jika dilihat dari RKPD, jelas ada siluman karena di komputer tak pernah ada di nomenklatur Z, tapi mendadak muncul dan ada uangnya," ujarnya.
"Jadi nomenklatur itu harus dibuang dan uang-uangnya dikembalikan ke (nomenklatur) awal."
Ahok pun menegaskan bahwa tak ada tambahan anggaran Rp 700 miliar di KUA-PPAS yang dibahas di Banggar. Yang ada hanyalah pembahasan nomenklatur baru dengan dana yang berasal dari nomenklatur sebelumnya.
Sebelumnya, Ahok menyatakan mendapat laporan bahwa di KUA-PPAS 2016 DKI Jakarta muncul dana "siluman" berjumlah Rp 700 miliar. Dia menceritakan, informasi soal dana tersebut diterimanya dari Ketua Fraksi Partai NasDem, Bestari Barus.
Ahok pun sempat mengungkapkan dugaannya bahwa anggaran Rp 700 miliar tersebut, bisa jadi berasal dari gabungan lelang kecil.
"Mungkin dewan salah paham karena itu kemungkinan penggabungan beberapa lelang, tapi kalau itu benar (siluman) maka berani sekali," ujarnya.
(meg)