WAWANCARA KHUSUS

Menteri Luhut: Selama Ini Indonesia Belum Jadi Bosnya

Hafizd Mukti Ahmad & Sandy Indra Pratama | CNN Indonesia
Sabtu, 12 Des 2015 13:17 WIB
Di tanah Papua, masih ada cadangan emas besar selain apa yang sekarang sedang di tambang Freeport. Luhut ungkapkan itu
Menko Polhukam Luhut B Pandjaitan saat memberikan keterangan pers terkait polemik Freeport yang menyeret namanya di kantor Kementerian Polhukam, Jakarta, Jumat, 11 Desember 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di hadapan awak media, Jumat malam (11/12), Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan tampil berbeda. Pembawaan santai yang merupakan ciri khasnya sempat sirna.

Tegas ia katakan, cukup geram dengan polemik yang berkembang belakangan. Soal Freeport, rekaman pembicaraan, keterkaitan dirinya dalam polemik pencatutan nama presiden merupakan pokok lantaran.

Namun saat dikonfirmasi soal kabar potensi cadangan emas yang ada di dekat tambang PT Freeport Indonesia, ia berbinar. Menurutnya cadangan itu benar adanya dan luar biasa jika dimanfaatkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam percakapan, Luhut juga menjelaskan soal bagaimana ia mengenal M Riza Chalid, pengusaha yang namanya mencuat lantaran persoalan kontrak Freeport dan rekaman pembicaraan.

Dalam kesempatan yang singkat, Hafizd Mukti Ahmad dan Sandy Indra Pratama dari CNN Indonesia bisa berbincang khusus dengan sang menteri, usai ia melakukan jumpa media. Berikut beberapa petikan persoalan yang Luhut ceritakan.

Soal cadangan emas yang katanya ada di dekat tambang Freeport, benarkah?
Ya benar adanya itu. Besar sekali. Luar biasa.

Sudah terkonfirmasi?
Ya benar itu kami punya datanya. (Luhut sambil melirik ke arah stafnya). Besarnya kemungkinan sampai 900 ton cadangan emas di situ. itu artinya lebih besar dari cadangan emas yang kini dimiliki Indonesia.

Apakah itu akan diolah Indonesia?
Bisa saja

Atau kembali ke Freeport?
Ya bisa juga kembali ke Freeport juga tak masalah. Tapi satu hal yang pasti untuk kali ke depan Indonesia “bosnya”.

Selama ini memang seperti apa?
(Luhut tersenyum) Selama ini memang Indonesia belum jadi bosnya.

Apakah pemerintah Indonesia sanggup mengelola cadangan sisa Freeport?
Banyak orang yang mau lah, itu kan bukan lagi green field, ini sudah ground, artinya sudah terbukti. Tapi kami juga ingin menghormati Freeport yang sudah berkerja. Kami berikan mereka yang prioritas pertama, tapi kalo dia tidak mau ya pemerintah nanti bisa saja cari partner lain.

Kembali ke persoalan rekaman dan perpanjangan kontrak Freeport, tudingan ada perang antar geng di elite politik, menurut Anda?
Tidak mau masuk ke arah itu, biar saja supaya tenang. Saya pikir tidak ada, kalian saja yang cari. Jangan lah. Kalau kamu temukan, itu urusan kamu.

Soal pengusaha bernama Riza Chalid, Anda berteman seberapa erat?
Erat banget sih enggak, saya tidak punya bisnis dengan dia. Hubungannya teman, banyak bertemua dia di KMP, bertemu bicara-bicara, berapa kali ke rumah saya kami berbincang.

Perlu Riza dihadirkan untuk mendudukan persoalan pencatutan nama?
Ya itu jangan tanya saya, menahan diri lah jangan bahagia lihat orang menderita, menahan diri. Menahan diri dalam konteks dia (Riza) jangan terlalu macam-macam lah.

Apakah penting Riza hadir dan diperiksa?
Ini akan bikin ramai. Tapi kalo itu dibuka ke publik, dampaknya kan tidak bagus.

Di mana Riza?
Tanya rumput yang bergoyang saja lah. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER