Jakarta, CNN Indonesia -- Jumat malam, di hadapan awak media, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan tampil berbeda. Pembawaan santai yang merupakan ciri khasnya sempat sirna.
Tegas ia katakan cukup geram dengan polemik yang berkembang belakangan. Soal Freeport, rekaman pembicaraan, keterkaitan dirinya dalam polemik pencatutan nama presiden merupakan pokok lantaran.
Awalnya ia bisa tanggapi itu secara biasa. Namun lambat laun soalan itu cukup mengusiknya. Terlebih ketika keluarga yang tentunya teramat ia sayangi sudah merasa ikut terusik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan yang singkat, Hafizd Mukti Ahmad dan Sandy Indra Pratama dari CNNIndonesia.com bisa berbincang khusus dengan sang menteri, usai ia melakukan jumpa media. Berikut beberapa petikan persoalan yang Luhut ceritakan.
Anda terlihat berbeda, biasanya santai namun hari ini sangat serius, ada apa?Terus terang saja, persoalan ini sudah menyangkut yang di luar diri saya. Sebenarnya saya malas membahasnya, tapi ini sudah menyangkut kepada keluarga saya.
Menyangkut keluarga seperti apa?Istri saya sampai menangis. Misalnya dengan adanya berseliwerannya informasi soal persoalan ini. Kok sampai begini orang memandang saya. Tertekan dia.
Tertekan oleh opini publik?Bukan publik, tapi hanya beberapa oknum. Lantaran ada kepentingan yang macam-macam.
Tekanan itu sampai ke saluran pribadi di rumah seperti telepon?Tidak sampai seperti itu. Tapi memang ada kesalahan istri saya juga, baca-baca facebook yang lain-lain temanya. Artinya media sosial yang cukup mengganggu.
Dalam jumpa pers sebelumnya, Luhut memang menegaskan terganggu dengan kisruh rekaman pembicaraan antara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Setya Novanto dengan pengusaha M Riza Chalid dan juga Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, yang menyeret namanya.
"Saya terganggu setelah keluarga saya mempertanyakan hal ini kepada saya," ujarnya. Namun cepat Luhut berjanji akan segera menyelesaikan semua kekisruhan ini. Salah satunya dengan menjelaskan duduk perkara kepada Mahkamah Kehormatan Dewan.
(sip)