Ada Indikasi Pecah Belah, Guru Diminta Tetap Kompak

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Minggu, 13 Des 2015 15:04 WIB
Ketua Umum PGRI Sulistyo mengatakan, ada yang menuding acara perayaan hari ulang tahun PGRI ke-70 di GBK bermuatan politik.
Ada indikasi guru dipecah belah sehingga guru diminta untuk tetap solid. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo mengingatkan kepada guru seluruh Indonesia, tetap menjaga soliditas dan solidaritas.

Hal ini disampaikannya dalam sambutan puncak peringatan Hari Ulang Tahun PGRI ke-70 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (13/12).

Sulistyo menyatakan, dengan tema 'Memantapkan Soliditas dan Solidaritas Untuk Mewujudkan PGRI yang Kuat dan Bermartabat' dalam HUT ke-70 ini, para guru agar tidak terpengaruh dengan para pihak yang diindikasikan ingin memecah belah guru.

Upaya ini disebut Sulistyo, terlihat jelang perayaan kegiatan pada hari ini dengan adanya imbauan dan larangan bagi guru untuk tidak hadir ke Senayan. Padahal, menurutnya, acara ini tidak mengandung unsur politik apapun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada muatan politis kecuali memperjuangkan mutu guru dan pendidikan," kata Sulistyo di Stadion GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (13/12).

Selain itu, Sulistyo juga mengingatkan kepada para guru, agar tetap mengawal dan meminta kepada pemerintah agar tidak menghapus tunjangan profesi guru, serta meningkatkan mutu dengan memberikan pelatihan-pelatihan.

Lebih lanjut ia meminta agar pemerintah menyelesaikan persoalan guru sekolah dasar yang masih kurang, termasuk pengangkatan guru honorer K2. Revisi Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tahun 2009 tentang kenaikan pangkat guru juga diperlu dilakukan.

Meski merupakan puncak peringatan hari ulang tahun PGRI, tak terlihat kehadiran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dalam acara ini.

Seperti diberitakan Detikcom, beberapa hari lalu Anies mengeluarkan surat edaran yang menegaskan acara HUT PGRI bukan acara pemerintah. Surat edaran ini seiring surat edaran tentang tema yang sama yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi.

Dalam surat tersebut Yuddy mengimbau agar guru di seluruh Indonesia menghindari semua kegiatan yang dapat mengurangi citra guru sebagai pendidik profesional. Misalnya mengikuti kegiatan perayaan hari ulang tahun PGRI ke-70 ini hari ini.

Menurut Yuddy dalam surat tersebut, semua kegiatan Hari Guru Nasional 2015 telah diselesaikan dan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo pada 25 November 2015 lalu.

Sedianya, kegiatan peringatan HUT PGRI ke-70 dihadiri Presiden Joko Widodo. Namun, karena berhalangan, Jokowi diwakili Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER