Jakarta, CNN Indonesia -- Perhitungan suara calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi di Komisi Hukum DPR RI berjalan dengan santai. Banyak banyolan yang dilemparkan anggota Komisi Hukum ke anggota lainnya. Hal ini terjadi pada saat nama para anggota dipanggil satu per satu untuk memasukkan surat suara ke kotak suara.
Kebanyakan banyolan dilontarkan oleh Anggota Komisi Hukum DPR Ruhut Sitompul. Hampir semua anggota dikomentarinya. Seperti saat Ketua Komisi Hukum DPR Aziz Syamsuddin memasukkan surat suaranya.
"Ini calon ketua DPR. Yang kami hormati Setya Novanto mengatakan saya boleh lengser tapi penggantinya Aziz Syamsuddin," kata Ruhut.
Guyonan itu mengundang gelak tawa di ruang rapat Komisi Hukum. Banyolan Ruhut pun tak berhenti di situ. Dia melemparkannya lagi kepada Anggota Komisi Hukum Romahurmuziy (Romi) memasukkan surat suaranya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oi Rom, dapat salam dari Djan Faridz," ujar Ruhut.
Romi merupakan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Surabaya. Sementara Djan Faridz merupakan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Jakarta.
Gelak tawa terus terdengar pada saat Ruhut "menggoda" Politikus Partai Gerindra Wenny Warouw. Dia mengatakan Wenny merupakan pengganti Fadli Zon di posisi Wakil Ketua DPR. Guyonan serupa dilemparkannya pada saat Kapoksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsy menyerahkan kertas suaranya.
"Eing ing eng, pengganti Fahri Hamzah," katanya.
Guyonan itu pun dibalas Aboe Bakar. "Eng ing eng ini pengganti Agus Hermanto," katanya ke Ruhut. Hal ini dijadikan guyonan setelah Setya Novanto mengundurkan diri sebagai Ketua DPR. Saat ini, Partai Golkar tengan mempersiapkan pengganti Setya Novanto.
"Ah jangan begitu, salam dulu," jawab Ruhut sambil menyalami Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto.
Bukan hanya Ruhut, Ketua Komisi Hukum DPR Aziz Syamsuddin pun turut berkelakar. Anggota komisi hukum dipanggil satu per satu berdasarkan fraksi. Sementara, Aziz tidak memanggil Akbar Faizal di kesempatan Fraksi NasDem.
"Interupsi pimpinan. Nama anggota kami belum dipanggil. Pak Akbar belum dipanggil," ujar Taufiqulhadi ke Azis.
"Sengaja saya, biar Pak Akbar jadi sorotan kamera," jawab Aziz.
Hal ini mengundang gelak tawa karena nama Akbar Faizal dicoret dari keanggotaan Mahkamah Kehormatan Dewan. Akbar diberhentikan sementara jelang pengambilan keputusan perkara etik Setya Novanto. Dia diberhentikan karena menjadi teradu atas laporan Anggota MKD Ridwan Bae.
(bag)