Jakarta, CNN Indonesia -- Setya Novanto boleh saja tak lagi menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat. Namun karier politiknya sama sekali belum tamat. Dia bahkan punya jabatan baru: Ketua Fraksi Golkar DPR. Setya masih anggota Dewan yang terhormat. Dia tetap duduk di kursi parlemen mewakili rakyat daerah pemilihannya di Nusa Tenggara Timur.
Soal jabatan baru Setya sebagai Ketua Fraksi Golkar, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga politikus senior partai beringin secara tersirat mengingatkan Golkar untuk berhati-hati melangkah dan mengambil keputusan.
“Patut diketahui, politik adalah kepercayaan masyarakat, dan kepercayaan muncul dari persepsi. Politik tentang itu saja,” kata JK di Jakarta, Jumat (18/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“DPR itu kan politis dan (mendengar) saran politik,” ujar JK.
Sementara terkait pengajuan nama Ade Komarudin oleh Golkar untuk menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua DPR, JK menyatakan mendukungnya. Ade sebelum ini menjabat Ketua Fraksi Golkar.
“Banyak orang baik di Golkar. Kalau pilihan Dewan Pimpinan Pusat begitu (Ade), tentu saya dukung,” kata JK.
Jam terbang tinggiDiusulkannya Ade Komarudin sebagai Ketua DPR mendapat sambutan baik dari sejumlah legislator di parlemen. Ade dinilai Ketua Fraksi Gerindra Ahmad Muzani memiliki komunikasi politik yang baik.
Selama setahun terakhir, kata Muzani, dia menjalin komunikasi yang baik dengan Ade selaku Ketua Fraksi Golkar.
Apalagi Ade telah menjabat sebagai anggota DPR sejak tahun 1997. “Dia punya jam terbang tinggi di DPR. Pengalaman ini akan memperkaya dia dalam memimpin DPR,” kata Muzani di Gedung DPR RI.
Politikus PDIP Trimedya Panjaitan mengucapkan selamat kepada Ade. “Dia bisa memimpin dan tidak punya rekam jejak buruk,” ujar anggota Komisi Hukum DPR itu.
Senada, politikus senior Demokrat Syarif Hasan juga menganggap Ade sebagai politikus yang baik dengan reputasi bagus.
Ade Komarudin telah berkecimpung di Golkar sejak lama. Dia menjabat sebagai anggota DPR selama empat periode berturut-turut. Dia juga pernah menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI periode 2005-2010 dan 2010-2015. SOKSI merupakan organisasi pendiri Partai Golkar.
(agk)